health.detik.com – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan National Health Regulatory Authority (NHRA) Inggris telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 dari Astrazeneca. Hal itu, kata Retno, memberikan dampak positif bagi proses vaksinasi nasional di Indonesia.
Retno menjelaskan NHRA Inggris memiliki mekanisme reliance dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melalui mekanisme tersebut, registrasi untuk vaksin di Indonesia dapat menggunakan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh NHRA Inggris. Hal itu akan mempercepat penerbitan izin atau EUA untuk vaksin Astrazeneca di Indonesia.
“Melalui proses reliance ini proses penerbitan Emergency Use Authorization (EUA) atas vaksin Astrazeneca di idonesia akan lebih mudah. Hasil Emergency Use Authorization di Inggris ini dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya emergency use authorization di Indonesia,” jelas Retno dalam keterangan pers kedatangan vaksin Sinovac batch kedua di Bandara Sokearno Hatta, Kamis (31/12/2020).
Retno menambahkan pemerintah bersama stakeholder terkait terus berupaya agar EUA vaksin COVID-19 bisa diterbitkan sesegera mungkin. Hal itu akan mempercepat pendistribusian vaksin kepada masyarakat Indonesia.
“Sebagaimana yang dijelaskan kepala BPOM kemarin upaya terkoordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait baik di Indonesia dan di luar negeri terus dilakukan untuk mempercepat proses Emergency Use Authorization. Tentunya proses ini tidak akan mengompromikan aspek keamanan, efektivitas, dan kualitas vaksin,” ungkap Retno.
Sebagai informasi, sebanyak 1,8 juta vaksin dari Sinovac tiba di Indonesia pada Kamis (31/12) siang. Dengan datangnya tambahan vaksin tersebut secara kumulatif sudah 3 juta dosis vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia.
Disampaikan Retno, Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk menyediakan vaksin COVID-19. Pada Rabu (30/12) telah ditandatangani komitmen penyediaan 50 juta vaksin dan Astrazeneca dan 50 juta vaksin dari Novavax.