Site icon Daerahkita

Brantas Abipraya Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Merapi

Jakarta

PT Brantas Abipraya (Persero) menyalurkan bantuan berupa logistik kepada warga kaki gunung yang tertimpa bencana musibah erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah. Hal ini menyusul informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pekan lalu terkait status gunung merapi yang terdengar suara guguran dari Pos Babadan.

“Kami menyediakan kebutuhan-kebutuhan bagi para pengungsi berupa bantuan logistik. Ini adalah bukti komitmen Brantas Abipraya untuk selalu ada untuk Indonesia dengan mendukung upaya Pemerintah dalam mengatasi dampak bencana,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).

Anas menambahkan bantuan logistik yang diberikan untuk para korban bencana berupa sembako yaitu gula pasir, teh, kopi, mie instan, beras, susu balita, susu bayi dan susu ibu hamil. Menurutnya, dengan bantuan tersebut diharapkan pengungsi yang mayoritas merupakan masyarakat kelompok rentan dapat meringankan sebagian beban mereka dan membantu menjaga kesehatan para pengungsi.

Dia menuturkan lansia, anak-anak dan wanita menjadi fokus utama dalam bencana ini, apalagi saat ini dibarengi dengan adanya pandemi COVID-19 sehingga diharapkan perlakuan khusus ini dapat menghindari penyebaran COVID-19 di lokasi pengungsian. Tak hanya menyalurkan sembako, perusahaan BUMN konstruksi ini pun juga membagikan masker untuk para warga yang mengungsi dan sekitar pengungsian.

Tidak sampai di situ, perseroan, kata dia, berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik tidak cuma di bidang konstruksi namun juga untuk masyarakat sekitar. Aksi sosial ini juga merupakan bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Dibantu tim Proyek Penataan Permukiman Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dalam penyaluran bantuan, pihaknya menitipkan pesan kepada para masyarakat yang merupakan pengungsi bencana agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat selama berada di pengungsian.

“Selain menyampaikan bantuan, kami juga berharap warga wajib mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan terkait jarak aman dari puncak Gunung Merapi. Harap tidak melakukan segala aktivitas radius 5 kilometer dari puncak Merapi,” pungkas Anas.

(ega/ega)

Exit mobile version