Site icon Daerahkita

Duga Seaglider Mata-mata, Gubernur Sulsel Komplain ke Kedubes China

Makassar

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menduga drone bawah laut atau seaglider yang ditemukan nelayan di perairan Pulau Bonerate, Selayar, sebagai mata-mata. Nurdin mengaku telah mengirim nota diplomatik sebagai komplain ke Kedubes China.

“Jadi itu kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China,” kata Nurdin dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa (5/1/2021).

Nurdin menyebut pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar terkait penemuan drone tersebut.

“Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal (Lantamal VI Makassar),” ujarnya.

Nurdin tidak memerinci lebih lanjut soal nota diplomatik sebagai komplain yang dikirim ke Kedubes China. Tapi Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) sebelumnya menyatakan masih menunggu penelitian TNI AL terkait kepemilikan seaglider yang ditemukan di perairan Pulau Bonerate tersebut. Kemlu mengatakan temuan terkait kepemilikan seaglider itu nantinya akan menjadi dasar tindak lanjut Kemlu.

“Kalau kita ikuti penjelasan KSAL kemarin, objek tersebut akan diteliti, dan dalam proses tersebut diharapkan bisa diketahui siapa pemiliknya. Temuan itu yang akan menjadi dasar tindak lanjut oleh Kemlu atau kementerian/lembaga terkait lainnya,” ujar juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah saat dimintai konfirmasi, Selasa (5/1).

Faizasyah berharap penelitian TNI AL terkait pemilik seaglider segera selesai. Setelah ada hasil, baru Kemlu akan merumuskan sikap.

“Hasil penelitian tersebut semoga konklusif untuk memastikan pemilik seaglider, apakah negara ataukah pengguna lainnya,” ucapnya.

Seaglider yang ditemukan di Selayar memang santer disebutkan milik China. Seperti diberitakan media luar negeri Naval News, The Guardian, Independent, hingga ABC News. Ada pula analisis viral di media sosial dari akun @Jatosint yang dikutip Naval News dan The Guardian.

“Pengamat militer mengatakan drone itu tampak seperti Sayap Laut China (atau Haiyi) UUV,” tulis wartawan Helen Davidson di The Guardian.

Simak video ‘Temuan ‘Drone’ Bawah Laut di Selayar: Bukan Milik TNI, Punya Siapa?’:

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/idh)

Exit mobile version