Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menggelar simulasi penanggulangan erupsi Gunung Merapi di masa pandemi COVID-19. Salah satu strateginya yakni gedung sekolah disiapkan jadi tempat pengungsian.
“Fokus pada penanganan darurat bencana, kami melakukan aksi dan tindakan bagaimana fase penanganan bencana Merapi,” kata Kepala bidang penyelenggaraan dan pelatihan BNPB Theodora Eva di Hotel Aston Semarang, Selasa (8/9/2020).
“Harapannya dengan kegiatan ini, waspada tetap dilakukan dan bisa hadapi ketidakpastian ini. Kami harap protokol kesehatan disosialisasikan ke para peserta,” imbuhnya.
Kegiatan simulasi ini digelar Selasa (8/9) sampai Jumat (11/9) mendatang. Para peserta simulasi yakni organisasi perangkat daerah tingkat Jawa Tengah serta organisasi masyarakat, TNI, Polri, hingga Pramuka.
Di lokasi yang sama, Plt BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan salah satu persiapan yang dilakukan BNPB dan BPBD Jateng adalah jalur evakuasi. Relawan di lereng Gunung Merapi juga diminta untuk mencari alternatif jalur evakuasi terutama di Magelang, Klaten, dan Boyolali.
“Beberapa bulan lalu ada indikasi aktivitas yang sampai saat ini masih waspada level 2. Dalam kondisi potensi, manajemen bencana bergerak,” jelas Sarwa.
“Ketika terjadi warning BPPTKG, teman-teman saya minta cari alternatif jalur evakuasi dulu,” imbuhnya.