Malang –
Hujan deras menyebabkan jembatan Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, ambrol. Akses menuju Desa Pondokagung tertutup total dan 7.450 jiwa terisolir.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengatakan, jembatan yang putus berada di Dusun Druju RT02/RW08, Desa Pondokagung, tersebut putus sekitar pukul 17.10 WIB.
Jembatan itu dibangun pada tahun 2015. Sebelumnya, hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 15.45 WIB, masuk pukul 16.30 WIB aliran kali Druju mengalir di bawah jembatan mengalami peningkatan volume air.
Menurut Bagyo, elevasi semakin meningkat pada pukul 17.10 WIB, dan banjir mulai menggerus pondasi jembatan yang menjadi akses Dusun Druju dengan Desa Pondokagung.
“Pukul 17.46 WIB, jembatan mulai miring dan sebagian sudah ambrol, dan pukul 17.49 WIB, jembatan sepanjang kurang lebih 15 meter amblas semuanya. Sehingga akses menuju Desa Pondokagung tertutup total,” beber Bagyo saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (6/1/2021), malam.
Bagyo menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam ambrolnya jembatan tersebut. Namun, sebanyak 7.450 jiwa terisolir, karena akses menuju Desa Pondokagung tertutup total.
“Tidak ada korban jiwa, dan jumlah warga terdampak jembatan amblas 7.450 jiwa terisolir,” tegas Bagyo.
BPBD Kabupaten Malang bersama perangkat desa sudah membuat rambu tanda bahaya, dan rambu menutup jalan untuk menghindari jatuhnya korban. Rencananya, jembatan darurat akan segera dibangun.
“Rambu tanda bahaya dan penutup jalan sudah dibuat. Sementara kendala yang dihadapi adalah keterbatasan sarana yang ada untuk melakukan upaya pemulihan darurat tidak tersedia,” ungkap Bagyo.
(iwd/iwd)