Boyolali –
Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi dan aktivitasnya meningkat beberapa hari belakangan ini. Terpantau hujan abu terjadi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada kemarin dan siang tadi.
“Iya, kemarin sore sekali, terus pagi tadi dan siang tadi,” kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Boyolali, Mujiyanto, kepada detikcom Sabtu (9/1/2021).
Mujiyanto mengungkap hujan abu yang mengguyur beberapa desa di Kecamatan Selo itu, masih tipis. Beberapa desa yang sempat diguyur hujan abu tersebut di antaranya Jrakah, Desa Lencoh dan Samiran.
“Hujan abunya tipis,” jelas Mujiyanto yang tinggal di Desa Samiran ini.
“Abu terlihat menempel di dedaunan dan sadel motor. Kalau di jalan-jalan dan atap genteng rumah-rumah warga belum kelihatan,” imbuh dia.
Meski menempel di dedaunan, kata Muji, guyuran abu vulkanik itu tidak sampai merusak tanaman sayuran milik para petani. Menurutnya, guyuran abu vulkanik itu bisa menjadi pupuk bagi tanaman.
Hujan abu yang terjadi, lanjut dia, sejauh ini juga belum mempengaruhi aktivitas penduduk. Warga di lokasi tersebut terpantau masih beraktivitas normal.
Sementara itu salah seorang warga Desa Lencoh, Sunardi, juga mengemukakan hujan abu yang mengguyur Selo masih tipis. Sehingga tidak mempengaruhi aktivitas warga.
“Hujan abu tadi pagi dan siang tadi, tipis,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut saat ini Gunung Merapi memasuki fase erupsi tahun 2021. Sebelumnya, Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi pada tahun 2018 hingga 2019.
“Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui siaran Zoom, Selasa (5/1).
Simak video ‘Cerita Kelam Saat Wedus Gembel Merapi 1994 Menyapu Hajatan’:
(sip/sip)