Selain merendam rumah dan lahan tambak, banjir di Lamongan juga merendam sejumlah fasilitas umum. Seperti gedung sekolah dan lainnya.
Yang terdata, ada 58 gedung sarana pendidikan terendam banjir di 38 desa di 6 kecamatan di Lamongan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, lembaga pendidikan yang terbanyak terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Njero ini di Kecamatan Turi. Ada 14 gedung lembaga pendidikan yang terendam.
“Paling banyak di Kecamatan Turi, ada 14 lembaga pendidikan. Yaitu 6 di Desa Putatkumpul, 2 di Kemlagi Lor, 3 di Pomahanjanggan dan 3 di Kepudibener dan Kecamatan Karangbinangun sebanyak 18 lembaga,” kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (10/1/2021).
Lembaga pendidikan lainnya yang juga terdampak banjir, menurut Muslimin, di antaranya di Kecamatan Deket terdapat 6 lembaga pendidikan yang terdampak. Yaitu di Desa Sidomulyo, Tukerto dan Weduni, masing-masing terdapat 2 lembaga pendidikan.
“Di Kecamatan Glagah ada 7 lembaga pendidikan, 3 di antaranya di Desa Soko, 2 di Desa Gempolpendowo, satu di Rayunggumuk dan satu lagi di Desa Pasi,” ujarnya.