Kota Blitar –
Semua rumah sakit swasta di Kota Blitar diminta bersiap menerima limpahan pasien terinfeksi Corona yang terus bertambah. Dan rumah sakit pemerintah telah menambah 100 persen kapasitas ruang isolasinya.
Seperti tampak di halaman depan RS Syuhada Haji Jalan Tanjung Kota Blitar. Telah berdiri sebuah tenda dengan kapasitas 5 bed. Dirut RS Syuhada Haji, Mafrurrochim Hasyim mengatakan, dari rapat koordinasi dengan Pemkot Blitar diminta semua rumah sakit swasta bersiap menerima limpahan pasien COVID-19.
“Dari koordinasi terpadu dengan rumah sakit rujukan, pemkot minta semua rumah sakit swasta bersiap menerima limpahan pasien. Karena kondisi pasien COVID-19 Kota Blitar makin parah ya. Nah kami mendirikan tenda ini untuk bersiap menerima limpahan pasien dari rumah sakit rujukan,” ujar dokter Hasyim dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/1/2021).
Hasyim belum bisa memastikan, apakah tenda darurat ini untuk sentralisasi pasien suspect sambil menunggu ketersediaan ruang isolasi. Atau justru tenda disentralisir untuk penanganan kegawat-daruratan pasien umum.
“Kapasitas ruang isolasi kami ada 15 bed di atas. Di bawah, itu ada ruang menunggu antrean untuk masuk ruang isolasi, kapasitasnya hanya 2 bed. Yang jelas, kami butuh penyekat untuk membatasi penanganan pasien Corona dengan pasien umum,” imbuh Ketua IDI Kota Blitar ini.
Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo sendiri telah menjelaskan, pihaknya terus berupaya menambah kapasitas okupansi ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan yankes penopang.
Wali Kota Blitar telah menetapkan dua rumah sakit darurat. Yakni di Puskesmas Kepanjenkidul dengan kapasitas maksimal 20 bed dan di rumah isolasi (rumis) Poltekkes bagian depan dengan kapasitas 24 bed.
“Kami juga minta semua rumah sakit swasta bersiap menerima limpahan pasien. Hari ini laporan yang masuk RS Syuhada Haji sama RS Aminah sudah mendirikan tenda darurat. Sementara rumkit rujukan, telah menambah kapasitas okupansi ruang isolasi 100 persen,” jelas Hakim.
Wadir Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Herya Putra membenarkan jika sudah ada penambahan ruang isolasi dua kali lipat dari kapasitas semula.
“Iya benar, kami sudah siapkan 63 bed di ruang isolasi sekarang. Dulu hanya 35. Tapi tambahan 100 persen inipun masih ada antrean di tenda darurat itu 15 pasien. Dan mereka semua yang antre itu sudah terkonfirmasi positif. Jadi tolong, jangan remehkan Corona. Jumlahnya bertambah luar biasa banyak,” pungkasnya.
Sampai hari ini, jumlah akumulasi pasien positif di Kota Blitar yang masih masa observasi sebanyak 102 orang. Dengan rincian, isolasi mandiri 3, isolasi di rumis 71, dirawat di rumkit darurat 1 dan dirawat di rumkit rujukan 23. Sementara untuk warga Kabupaten Blitar, pasien terkonfirmasi positif yang masih dalam masa observasi sebanyak 337. Rinciannya, isolasi mandiri 160, isolasi di gedung pemerintah 56 dan dirawat di rumkit rujukan sebanyak 121.
Tonton video ‘Tambah 10.047, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 846.765’:
(iwd/iwd)