Site icon Daerahkita

Anggota DPR Interupsi Paripurna: Penemuan Seaglider Ancaman Serius

Jakarta

Anggota Komisi VII DPR RI, Rudy Mas’ud, menyoroti penemuan seaglider di perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam rapat paripurna DPR RI. Ia menyebut penemuan seaglider itu sebagai sebuah ancaman serius bagi bangsa Indonesia.

“Saya melihat bahwa dengan adanya ditemukan drone di Selayar di Sulawesi Selatan ini merupakan ancaman yang sangat serius buat bangsa ini,” kata Rudy saat menyampaikan interupsi dalam pembukaan Rapat Paripurna Masa Sidang III Tahun 2020-2021 DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Politikus Golkar itu mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan negara yang strategis. Karena itu, ia meminta pemerintah meningkatkan sistem keamanan negara.

“Sehingga perlu kita ketahui bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa maritim. Bahkan juga merupakan alki, alur kepulauan Republik Indonesia ini sangat strategis. Oleh karena itu, tentunya sistem keamanan ini wajib kita tingkatkan,” ujarnya.

Rudy mendorong pemerintah meningkatkan sistem persenjataan alutsista negara. Ia berharap negara Indonesia difasilitasi dengan sistem persenjataan yang lebih mutakhir.

“Sekali lagi saya mengingatkan terutama berkaitan dengan sistem persenjataan ini wajib kita mengeluarkan teknologi yang mutakhir bahkan terutama untuk bawah laut ini, perlu sekali kita tingkatkan. Yang di atas saja wilayah Indonesia ini sangat kekurangan, kekurangan buat monitoring terkhusus buat armada dari alat perang kita ini, kapal perang kita ini sangat terbatas,” ujar Rudy.

“Bahkan perlu pemutakhiran yang lebih canggih untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia ini. Sekali lagi berkaitan dengan alutsista ini perlu, perlu sekali kita tingkatkan dan menjadi sorotan kita bersama, tidak hanya pemerintah,” sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah benda yang diduga drone pengintai ditemukan seorang nelayan Saeruddin di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan. TNI Angkatan Laut (TNI AL) pun menjelaskan benda diduga drone di perairan Selayar oleh nelayan Indonesia merupakan seaglider.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memberi gambaran soal seaglider. KSAL menyebut seaglider biasa digunakan untuk keperluan survei dan data oseanografi.

“Sekilas tentang seaglider. Bahwasanya alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di awah lautan. Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data. Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai,” kata Laksamana Yugo di Pushidrosal Ancol, Jakarta, Senin (4/1).

(hel/gbr)

Exit mobile version