Surabaya –
Angka kematian dalam kasus COVID-19 di Jatim bertambah 89. Kini totalnya menembus angka 7.057.
Satgas COVID-19 Jatim menjelaskan, kasus kematian ini banyak disertai komorbid. “Jadi jumlah kasus kematian COVID-19 di Jatim ini tinggi. Sekitar 91 persen kasus kematian disertai komorbid,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/1/2021).
Jibril menjelaskan, dari 7.057 kasus kematian di Jatim, komorbid yang paling banyak menjadi penyerta kematian pasien COVID-19 yakni gagal ginjal, diabetes, hipertensi hingga jantung. Pada prosesnya, komorbid-komorbid tersebut menyebabkan adanya pasien gagal nafas, gagal jantung dan infeksi sistemik.
Dirinya juga mengungkapkan, jumlah angka kematian dalam kasus COVID-19 di Jatim tinggi di antaranya disebabkan oleh pasien yang telat masuk rumah sakit. “Pada banyak kasus, pasien itu death on arrival. Jadi mereka telat masuk RS, dan ketika masuk RS kondisinya sudah memburuk,” ungkapnya.
Jibril menjelaskan, banyak kasus kematian di Jatim terjadi saat pasien masuk ke RS dalam kondisi saturasi oksigen di bawah 80 persen. “Kondisinya seperti itu. Tentu kita terus mengimbau masyarakat, bila sudah merasa ada gejala untuk segera ke RS. Karena lebih cepat tertangani lebih baik,” tambah Jibril.
Diketahui, kasus COVID-19 di Jatim hingga Selasa (19/1/2021) berjumlah 101.197 kasus. Di mana 7.589 kasus masih aktif. Sementara 86.551 kasus sudah dinyatakan sembuh dan 7.057 kasus dinyatakan meninggal dunia.
(sun/bdh)