Media asing menyoroti penemuan seaglider di Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), identik dengan punya China. TNI Angkatan Laut (AL) mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait temuan tersebut.
“Sesuai prescon (press conference) tadi (Senin kemarin), Bapak KSAL memberikan waktu 1 bulan kepada Pushidrosal untuk meneliti lebih dalam,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Julius Widjojono, kepada wartawan, Senin (4/1/2021) malam.
Menurut Julius ada sejumlah negara yang memiliki seaglider serupa. Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono.
“Tadi Bapak KSAL sudah infokan bahwa teknologi semacam itu juga dipunyai oleh beberapa negara,” kata dia.
Julius menyebut saat ini investigasi masih terus dilakukan. Jika sudah ada temuan, Julius menyebut Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) akan menyampaikan hasil investigasi itu kepada KSAL.
“Tim dari Pushidrosal yang akan sampaikan ke Bapak KSAL,” jelasnya.
Sebelumnya, media luar negeri menyoroti penemuan seaglider di Selayar, Sulsel. Mereka mengemukakan penilaian bahwa seaglider misterius itu mirip punya China.
Dihimpun Senin (4/1), media luar negeri yang menyoroti seaglider Selayar adalah Naval News, The Guardian, Independent, hingga ABC News. Ada pula analisis viral di media sosial dari akun @Jatosint yang dikutip Naval News dan The Guardian.
“Pengamat militer mengatakan drone itu nampak seperti Sayap Laut China (atau Haiyi) UUV,” tulis wartawan Helen Davidson di The Guardian.
Tonton video ‘Temuan ‘Drone’ Bawah Laut di Selayar: Bukan Milik TNI, Punya Siapa?’: