Malang –
Sebanyak 48 pengungsi gempa Mamuju, Sulawesi Barat, mendarat dengan selamat di Lanud Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang. Dari jumlah itu, mereka berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur.
Puluhan pengungsi tiba di Lanud Abdulrachman dengan menumpang pesawat Hercules A-1330 dari Lanud Sultan Hasanudin, Makasar.
Ada sebanyak 102 pengungsi yang diterbangkan, 48 orang turun di Lanud Abdulrachman Saleh dan 54 orang meneruskan penerbangan sampai Solo, Jawa Tengah. Saat tiba Lanud Abdulrachman Saleh, para pengungsi mengikuti pemeriksaan protokol COVID-19. Sekaligus, menerima bantuan dari Pemprov Jatim.
“Asal Jawa Timur berjumlah 48 orang, terdiri dari 14 kepala keluarga, yang akan dipulangkan ke daerah masing-masing,” ungkap Kepala Dinas Sosial Pemprov Jawa Timur, Dr Alwi kepada wartawan di Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (21/1/2021).
Alwi merinci dari total 48 pengungsi tersebut, 41 orang asal Kota Surabaya, 4 orang asal Gresik, dan 3 orang asal Lamongan. Mereka kemudian dipulangkan menggunakan armada bus yang disediakan Pemprov Jawa Timur.
Pengungsi Mamuju Asal Jatim diswab/ Foto: Muhammad Aminudin
|
“Semua akan dipulangkan ke daerah asal, armada bus sudah kami siapkan. Untuk asal daerah, ada dari Surabaya, Gresik, dan Lamongan,” tegas Alwi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko turut hadir menyambut kedatangan pengungsi mengaku, ingin memberikan dukungan moril kepada para pengungsi yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing.
“Saya menyambut dan memberikan dukungan moril pada mereka semua, apa yang mereka alami di Mamuju saya yakini akan memberikan dampak traumatis. Sehingga kepulangan mereka harus kita support dan di fasilitasi semaksimal mungkin,” ujar Wawali Sofyan Edi terpisah.
Pria berkacamata itu juga mengatakan meski tidak ada warga Kota Malang yang menjadi bagian dari rombongan tersebut, namun Pemkot Malang telah menyiapkan berbagai alternatif kebutuhan bagi mereka jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Salah satunya adalah menyiapkan kantor Dinas Sosial di Jalan Sulfat sebagai alternatif lokasi untuk transit mereka sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing,” tuturnya.
(fat/fat)