Surabaya – Plasma konvalesen dibutuhkan pasien COVID-19 dengan kondisi ringan, sedang hingga berat. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut plasma konvalesen ini memiliki efektivitas hingga 100 persen.
“Untuk yang ringan dan sedang bisa 100 persen. Yang berat, laporan dari beberapa RS di Surabaya dan DKI itu sekitar 86 persen,” kata Muhadjir kepada wartawan di UTD PMI Surabaya Jalan Embong Ploso, Selasa (16/2/2021).
Muhadjir menjelaskan plasma konvalesen jangan diberikan ke pasien saat kondisi sudah kritis. Artinya, saat kondisi sedang, harus segera diberi plasma agar tidak menjadi berat.
“Kebutuhan (Plasma konvalesen) tinggi, yang antre turun. Yang dapat donor semakin tinggi. Hanya saja, di lapangan ada kesulitan karena golongan darah. Sehingga sekarang sudah ada stok plasma, tapi belum bisa digunakan tapi belum cocok,” jelasnya.
Untuk stok darah nasional sendiri saat ini ada 159 kantong dengan berbagai jenis golongan darah. Sementara yang antre nasional 626 orang. Sudah berhasil dibagi mencapai 1.133.000 kantong.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat, terutama bagi penyintas COVID-19 untuk berbondong-bondong datang ke PMI dan RS yang menyediakan alat untuk donor plasma konvalesen. Dengan begitu dapat membantu pasien yang tengah dalam perawatan.
“Ingat, penyintas ini kan sudah selamat, sudah lolos ujian berat. Sekarang saatnya beramal dan bersedekah plasmanya. Jadi amal jariyah. Apalagi kalau sudah sehat,” pungkasnya.
(fat/fat)