Kota Pekalongan – Beberapa pekan menggenang, banjir di Kota Pekalongan berangsur surut. Sejumlah pengungsi pun sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
“Genangan air, dalam pantauan kita telah surut cukup banyak, antara 10-20 cm. Kita maksimalkan juga fungsi pompa, semoga hari ini tidak hujan,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (24/2/2021).
Dimas menyebut sejumlah titik masih terpantau ada genangan. Namun, saat ini sebagian besar pengungsi sudah mulai pulang ke rumah masing-masing.
“Laporannya belum masuk semua. Namun untuk pengungsi di SMK N 3 dan SMK N 2, tadi pagi sudah banyak yang pulang, demikian juga di Masjid Al-Karomah,” jelasnya.
“Jumlah pengungsi kita belum bisa update lagi, sembari menunggu laporan dan asesment di tiap titik tempat pengungsian,” sambung Dimas.
Sementara itu, pantauan detikcom, Rabu (24/2), beberapa titik yang tergenang cukup tinggi kini sudah surut. Misalnya saja di Jalan Kusuma Bangsa yang sebelumnya dipenuhi perahu nelayan sebagai moda transportasi saat banjir kini sudah tak ada lagi. Sejumlah motor pun sudah mulai lalu-lalang di jalan tersebut.
Cuaca yang mulai cerah juga membuat permukaan sungai ikut surut. Petugas terlihat memaksimalkan rumah pompa air maupun pompa air portable untuk menyedot genangan yang lalu dialirkan ke sungai.
Aktivitas penyedotan genangan itu terlihat di wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat (PKK), Kecamatan Pekalongan Barat. Tampak pompa air portable di Randu Jajar dan rumah pompa di Pasirsari terus bekerja untuk menyedot genangan air.
Hasilnya genangan air di Kramatsari turun cukup signifikan. Saat ini ketinggian genangan kurang dari 15 sentimeter.
Warga yang mengungsi pun mulai pulang ke rumah masing-masing. Di tempat pengungsian, tampak wanita dan anak-anak, sedangkan para suami tampak sibuk membersihkan rumah usai digenangi banjir.
Salah satu warga Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Artika (32), mengaku sudah tiga minggu mengungsi di Masjid Al-Karomah. Dia pun berencana pulang ke rumahnya hari ini.
“Kira-kira sudah tiga minggu di sini. Tapi hari ini surut hanya segini (sambil menunjukkan mata kaki). Suami masih bersih-bersih rumah. Ini lagi menunggu. Biar rumahnya bersih dulu, dan tidak ada ularnya, kata suami saya,” cerita Artika saat ditemui di Masjid Al-Karomah, Pekalongan, siang ini.
Untuk diketahui, banjir di Kota Pekalongan mulai terjadi pada 17 Januari lalu. Banjir itu sempat surut dan mencapai puncaknya pada 7 Februari 2021 lalu.
(ams/rih)