Yogyakarta – Gunung Merapi kembali erupsi petang ini. Jarak luncur awan panas lebih jauh dari awan panas yang terjadi sore tadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut awan panas guguran terjadi pada pukul 18.42 WIB.
“Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.42 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 51 milimeter dan durasi 175 detik,” kata Hanik kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Baca : BPPTKG: Gunung Merapi 52 Kali Semburkan Awan Panas dalam 24 Jam
Hanik menjelaskan, jarak luncur awan panas diperkirakan sejauh 1.900 meter atau 1,9 kilometer. Arah luncuran awan panas masih ke sektor barat daya.
“Untuk tinggi kolom tidak teramati karena puncak berkabut, estimasi jarak luncur kurang lebih 1.900 meter ke barat daya,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada sore tadi pukul 16.52 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 115 detik. Jarak luncur awan panas diperkirakan mencapai 1,5 kilometer.
Hanik menegaskan, jika BPPTKG masih menetapkan status Merapi di tingkat Siaga. “Untuk saat ini, status Gunung Merapi Masih di tingkat Siaga sejak 5 November 2020,” tegasnya.
Oleh karena itu, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
BPPTKG menyebut lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Di luar daerah bahaya yang telah ditetapkan, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Tetap waspada, namun jangan panik. Ikuti arahan dari BPBD dan pemda setempat,” pungkasnya.
(rih/ams)