Semarang – Sejumlah daerah terendam banjir di Jawa Tengah pekan ini. Ganjar Pranowo selaku gubernur pasang badan jika memang ada yang mencari pihak yang harus disalahkan.
Ganjar pertama kali mengungkapkan hal itu pertama kali lewat akun twitternya yang menjawab cuitan akun @aditya180204 soal banjir di Kota Semarang yang berbunyi “Padahal kalau mau pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan walikota lalu salahkan air kiriman Ungaran”.
Lewat akun @ganjarpranowo, Ganjar menjawab, “Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik”.
Ditemui di rumah dinasnya, Ganjar menjelaskan soal cuitannya itu. Menurut Ganjar wajar jika Gubernur harus bertanggungjawab dan disalahkan. Ia juga menyebut kepala daerah dan jajarannya sudah berusaha maksimal menangani banjir.
“Kalau mau menyalahkan ya salahkan saya saja. (Banjir) kan ada di Pekalongan, ada di Kudus, ada di Pati ada di Kota Semarang, gitu kan? Karena keinginannya ada yang harus bertanggungjawab dan disalahkan, lebih baik salahkan Gubernur karena banyak teman-teman di Kabupaten Kota mereka sudah bekerja dengan luar biasa,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Rabu (23/2) malam.
Ia menjelaskan memang ada yang tidak terpublikasi bagaimana penanganan bencana termasuk koordinasi yang dilakukan baik di tingkat daerah maupun yang ia lakukan.
“Orang tidak pernah tahu bahwa jam segini saya masih kontakan dengan Dinas Sumber Daya Air, ngecek evaluasi yang seperti apa, pembangunannya seperti apa, kemudian area yang tadinya banjir sekarang seperti apa penangannya seperti apa, tidak pada tahu. Kita kontak dengan Daop yang di Tawang, mereka tidak tahu, kita komunikasi dengan RT-RW atau yang komplain apakah bantuan sudah masuk, mereka tidak tahu,” jelas Ganjar Pranowo.
“Saya tidak mempublikasikan yang begini-begini, tetap saja dalam konteks sosiologinya pasti masyarakat akan mencari siapa yang bertanggungjawab. Lebih baik tanggungjawabnya saya ambil alih, agar semua bisa bekerja dengan tenang,” imbuhnya.
Saat pantauan banjir di Semarang hari Rabu (23/2), lanjut Ganjar, ia bertemu orang-orang yang berjibaku menangani banjir salah satunya para penjaga pompa yang bahkan ada yang harus bersiaga 24 jam.
“Di (rumah pompa) Berok saya tanya, kamu berapa orang, ‘satu orang Pak’, 24 jam? ‘satu pompa ini saya yang tanggungjawab’, siapa coba yang mau bekerja seperti itu, mereka bekerja sangat luar biasa,” tegasnya.
Ganjar Pranowo juga sempat mengingatkan soal sampah yang ternyata berpengaruh kepada kinerja pompa. Saat pantauan ya itu ia juga melihat tumpukan sampah yang diambil dari saluran yang sempat mengganggu jalannya pompa.
“Sampah kecil-kecil ini satu bak truk tidak ada, mungkin hanya sekitar seperempat. Tapi seperempat itu kalau masuk ke pompa, pompanya mati. Maka butuh dukungan masyarakat untuk peduli menjaga lingkungan,” kata Ganjar Pranowo.
Simak video ‘Lalin di Jalur Pantura Semarang Dialihkan Gegara Banjir’:
(alg/mbr)