Boyolali – Gunung Merapi erupsi meluncurkan awan panas sebanyak tiga kali pada pagi hari ini. Akibatnya sebagian wilayah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diguyur hujan abu tipis.
“Iya, hujan abu tapi tipis sekali,” kata Kepala Desa Mriyan, Suwandi, kepada detikcom, Senin (8/3/2021).
Hujan abu tipis terpantau terjadi di Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali sekitar pukul 07.30 WIB. Salah seorang warga Desa Mriyan, Nurini, menceritakan abu tipis yang menghujani wilayah ini tampak pada dedaunan dan membuat mata pedih saat berada di luar ruangan.
“Tadi sekitar jam setengah delapan, tipis sekali. Kelihatan nempel di daun-daun dan ke mata rasanya pedih,” kata Nurini, ditemui saat memanen cabai di ladangnya.
Warga lainnya, Ngatemin, menambahkan hujan abu di daerah tersebut hanya berlangsung sebentar. Aktivitas warga yang mayoritas bekerja sebagai petani juga tak terganggu.
Baca juga :Â Menko PMK Sebut Efektivitas Plasma Konvalesen untuk Pasien COVID-19 hingga 100%
Tampak warga tetap ke ladang untuk mengurus tanaman maupun mencari rumput sebagai pakan ternaknya.
Selain melanda wilayah Desa Mriyan, hujan abu juga terpantau terjadi di wilayah Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali. Namun hujan abu di Desa Sruni yang lokasinya di sebelah timurnya Desa Mriyan ini lebih tipis lagi.
Bintik-bintik putih abu vulkanik terlihat menempel di dedaunan secara jarang-jarang.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran Gunung Merapi terpantau terjadi pada pukul 04.51, 07.12, dan 07.28 WIB pagi tadi.
“Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 milimeter dan durasi maksimum 160 detik. Jarak luncur kurang lebih 1300 meter ke arah barat daya,” kata Hanik, hari ini.
Sedangkan berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode 6 jam dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, teramati guguran lava pijar.
“Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya,” ungkapnya.
(sip/mbr)