Klaten – Guru SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai disuntik vaksin Corona atau COVID-19 massal tahap pertama sejak kemarin. Hingga saat ini sudah lebih dari 900 guru yang sudah divaksin Corona.
“Saya bekerja di pelayanan publik, mengurus anak-anak di sekolah, harapannya belajar segera normal,” ungkap Kepala SMKN Trucuk, Agus Supriyanto, pada wartawan usai divaksin di RS Cakra Husada, Selasa (16/3/2021).
Menurut Agus selain dirinya, semua kepala sekolah SMA dan SMK di Klaten juga mengikuti vaksinasi Corona.
“Dari pendaftaran, mengisi pertanyaan dan diperiksa kesehatannya saya bisa lolos. Dulu saya takut pergi ke mana saja, sekarang bisa tenang,” lanjut Agus.
Baca juga : Pemkot Surabaya Diminta Lakukan Ini Agar Pembatasan Baru Tak Matikan Ekonomi
Agus mengaku tak merasakan efek usai vaksinasi kecuali rasa ngilu sejenak. Usai divaksin, Agung mengaku siap kembali mengajar di kelas.
“Kita di SMA masih menunggu instruksi mengajar lagi kapan. Saat ini belajar tatap masih daring,” jelas Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMKN 3 Klaten, Pramuaji, mengatakan para guru senang diprioritaskan mendapat vaksin Corona. Sebab vaksinasi menjadi persiapan penting bagi rencana sekolah tatap tatap muka.
“Tenaga tenaga pendidikan didahulukan sebagai persiapan pembelajaran tatap muka terbatas nantinya. Ini tadi sekitar 40 kepala sekolah SMK dan SMA tapi pendataan di sekolah sudah dilakukan,” ucap Pramuaji.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan sudah lebih dari 900 orang guru di Klaten yang sudah divaksin dosis pertama.
“Sampai hari ini sudah 930 orang yang divaksin dari SD sampai SMA dan SMK. Harapannya semua guru segera divaksin dan tatap muka bisa segera dimulai,” jelas Wardani.
Menurut Wardani, jumlah total guru di Klaten ada sekitar 9.000 orang. Jumlah tersebut termasuk SMK dan SMA yang ada di bawah kewenangan provinsi.
“Kita berharap guru diprioritaskan, jumlahnya ada 9.000 dan baru 900-an orang yang divaksin. Ini akan terus bertahap, termasuk guru SMA dan SMK tetap kita laporkan karena ada di wilayah kita,” papar Wardani.
Hingga saat ini, lanjut Wardani, pembelajaran masih berlangsung secara daring. Namun bagi SD di wilayah zona hijau bisa menggelar pembelajaran tatap muka terbatas dengan pendampingan.
“SD di zona hijau boleh pembelajaran pendampingan terbatas untuk mata pelajaran pokok. Tapi harus seizin satgas desa dan kecamatan,” ungkap Wardani.
Tim teknisi Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Anggit Budiarto menambahkan vaksinasi pada guru di Klaten akan berlangsung secara bertahap.
“Belum semua guru memang yang divaksin. Tapi ini terus bertahap dan mengalir, begitu ada kuota kita laksanakan dan hari ini ada 200 dosis kita berikan,” kata Anggit pada detikcom.
Simak juga video ‘WHO: Belum Ada Laporan Kematian Terkait dengan Vaksinasi COVID-19’:
(sip/ams)