Surabaya – Penjagaan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo diperketat. Hal ini dilakukan usai ada bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, yang melukai 14 orang.
Penjabat tinggi sementara General Manajer PT Angkasa Pura I, Indah Preastutik mengatakan pengetatan penjagaan ini dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan di dalam lingkungan Bandara Juanda.
“Itu sudah ada protabnya, setiap kali ada kejadian kita akan meningkatkan keamanan di Bandara Juanda,” kata Indah usai pantau vaksinasi di Terminal 1 Juanda, Selasa (30/3/2021).
Indah menjelaskan peningkatan keamanan itu dilakukan mulai dari gate masuk Bandara Juanda. Selain itu, juga melakukan skrining dan profiling serta meningkatkan patroli di sekitar bandara.
“Bukan berarti kemarin tidak ditingkatkan ya, di Bandara Juanda selalu terus waspada,” tambahnya.
Tak hanya itu, jelas Indah, peningkatan pengamanan ini mungkin agak sedikit mengganggu kenyamanan calon penumpang. Tetapi, ini demi kebaikan bersama mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
“Kami mohon maaf bila ada pemeriksaan terhadap calon penumpang dan barang bawaan. Mungkin agak mengganggu, tapi ini demi kebaikan bersama,” tandas Indah.
Sebelumnya bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terjadi Minggu (28/3/2021). Bomber merupakan pasangan suami istri yang baru menikah 7 bulan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan bom Makassar dilakukan pengantin baru berinisial L dan YSF menganggap aksinya sebagai bulan madu. Boy mengingatkan warga agar tidak mencontoh aksi pasutri tersebut.
Baca juga : Gus Menteri rencanakan pilot project SDGs desa tanpa kemiskinan di Meranti
(fat/fat)