Surabaya – Pemerintah pusat menargetkan guru dan tenaga pendidik divaksin COVID-19. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur Wahid Wahyudi menyatakan, pihaknya masih menunggu kuota vaksin dari dinkes.
“Kita masih nunggu, kuota vaksinnya berapa untuk tenaga pendidikan. Detailnya mungkin ke Satgas atau Dinkes Jatim. Kalau saat ini sudah ada tenaga pendidikan yang sudah divaksin, cuma datanya di dinkes,” ujar Wahid saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (30/3/2021).
Wahid menjelaskan, sejauh ini pembelajaran tatap muka terbatas sudah diterapkan di Jatim sejak Agustus 2020 lalu. Hingga kini, mayoritas daerah di Jatim sudah menyelenggarakan sekolah tatap muka.
“Hanya di Kota Surabaya, Kota Kediri, Kabupaten Kediri yang belum. Lainnya sudah. Kita kan di Jatim sudah uji coba sejak Agustus 2020 lalu, saat tahun ajaran semester ganjil 2020/2021,” terangnya.
Menurutnya, saat ini sekolah tatap muka di zona oranye COVID-19 dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas. Sedangkan di zona kuning maksimal 50 persen.
“Izin sekolah tatap muka tetap kembali ke satgas kabupaten/kota masing-masing, dalam hal ini kepala daerah setempat. Namun, bila orang tua masih merasa keberatan sekolah tatap muka, boleh siswa itu masih via daring,” imbuhnya.
Wahid menambahkan, uji coba sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 di Jatim merupakan yang pertama di Indonesia. “Kita termasuk yang pertama kali, uji coba tatap muka ini. Dan alhamdulillah sampai saat ini, tidak ada kasus atau pun penyebaran di sekolah,” tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Herlin Ferliana mengatakan, sebagian guru sudah divaksinasi. Pihaknya masih menunggu jatah vaksin berikutnya untuk memberikan vaksin kepada seluruh tenaga pengajar.
“Sebagian guru dan dosen sudah kita vaksin sesuai dengan jumlah vaksin yang ada. Jadi belum bisa semua,” ungkapnya.
Baca juga : Gus Menteri rencanakan pilot project SDGs desa tanpa kemiskinan di Meranti
(fat/fat)