Lumajang – Polisi telah melakukan mediasi di kasus guru dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Lumajang yang menyulut telapak tangan 10 siswinya menggunakan korek api. Setelah dilakukan mediasi, kasus ini berakhir damai.
“Sudah selesai secara kekeluargaan antara kedua belah pihak, diselesaikan secara restorative justice,” kata Paursubbag Humas Polres Lumajang Ipda Andrias Shinta kepada detikcom di Surabaya, Selasa (6/4/2021).
Sebelumnya, salah satu orang tua wali melaporkan guru dan kepala sekolah yang menyulut tangan anaknya dengan korek api. Kasus ini pun ditangani Unit PPA Polres Lumajang. Kedua pihak dipertemukan untuk dilakukan mediasi, Senin (5/4).
Guru maupun kepala sekolah bermasalah tersebut telah diberhentikan oleh yayasan madrasah. “Itu guru dan kepala sekolah sudah diberhentikan ya oleh yayasan. Diberhentikan per tanggal 1 April 2021,” imbuh Shinta..
Kejadian ini berlangsung pada Jumat (26/3). Saat jam istirahat, guru berinisial FR meninggalkan uang tabungan siswa sebesar Rp 12.000 di ruang kelas IV. Lalu, ketika guru kembali masuk ke ruang kelas, uang tabungannya tidak ada di tempat. FR pun berusaha mencari dan tidak menemukan uang tersebut.
Akhirnya, FR menanyai muridnya. Namun, tak ada yang mengaku mengambil uang tersebut. Lalu, FR mengambil korek api dan menyulut telapak tangan satu per satu siswinya. Hal ini dilakukan untuk menguji kejujuran para siswa.
“Kejadian tersebut berawal ketika guru kehilangan uang tabungan siswa sebesar dua belas ribu yang ditinggal di ruang kelas saat jam istirahat. Ketika kembali uang tersebut tidak ada dan menanyakan kepada para siswinya namun juga tidak ada yang mengaku mengambil. Akhirnya mengambil korek api dan menyulut telapak tangan satu per satu siswanya namun tidak ada yang mengaku,” papar Kapolsek Gucialit Iptu Joko Try, Senin (5/4/2021).
Setelah disulut api, para murid tetap tak ada yang mengaku. Hingga akhirnya, guru tersebut melapor pada kepala sekolah berinisial SM. Namun, bukannya memberikan nasihat pada para siswinya, SM kembali menyulut 3 telapak tangan siswinya menggunakan korek api hingga melepuh.
“Sang guru akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala sekolah. Kepala sekolah akhirnya memanggil 3 siswa dan kembali menyulut tangan siswanya menggunakan korek api,” tambah Joko.
Baca juga :Â Vaksinasi Guru Masih Berjalan, Dispendik Jatim Pastikan Gelar Sekolah Tatap Muka
(hil/iwd)