Site icon Daerahkita

2,5 Ton Miras Digilas dan Puluhan Knalpot Brong Dipotong di Banyuwangi

Banyuwangi – Sebanyak 2,5 ton miras berbagai jenis dan puluhan knalpot brong dimusnahkan polisi di Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman di lingkungan masyarakat selama bulan suci Ramadhan.

Pemusnahan barang bukti digelar di halaman Polresta Banyuwangi, Rabu (14/4/2021). Pemusnahan dipimpin Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifuddin bersama forum kerukunan umat beragama (FKUB) Banyuwangi.

Dalam pemusnahan itu, setidaknya ada 2.594 liter miras yang dimusnahkan. Dengan rincian di antaranya 1.607 liter miras pabrikan jenis bir, anggur, topi miring, newport dan vodka. Sedangkan untuk miras jenis arak ada 667 liter dan miras jenis tuak sekitar 320 liter.

polres banyuwangiMiras digilas dengan alat berat (Foto: Ardian Fanani)

“Kami sengaja mengajak para pendeta, kiai dan pimpinan umat beragama, karena mereka sepakat jika miras itu memang dilarang, banyak merugikan dibandingkan menguntungkan. Maka kita musnahkan bersama,” ujar Arman didampingi ketua FKUB, KH M. Yamin, sebelum melakukan pemusnahan miras.

Miras tersebut kemudian digilas dengan alat berat. Sebagian lagi, drum-drum berisi arak Bali kemudian dipecah dengan menggunakan senjata tajam. Ini sebagai simbol bahwa Banyuwangi terus melakukan perang terhadap peredaran miras.

“Sampai saat ini kami mendata bahwa masih banyak peredaran miras. Kami tak berhenti sampai disini,” tambahnya.

Selain memusnahkan miras, polisi juga menghancurkan puluhan knalpot brong dari sitaan aparat polisi lalu lintas. Bahkan, polisi juga mendatangkan orang tua para pengendara motor yang menggunakan knalpot brong.

Untuk penanganan knalpot brong itu, polisi meminta kepada orang tua pemotor yang melanggar untuk membuat surat pernyataan dan MoU dengan Polresta Banyuwangi. Hal tersebut sebagai efek jera bagi pemotor. Fungsi orang tua di sini, lanjutnya, untuk mengawasi agar tidak lagi menggunakan knalpot brong.

“Knalpot brong membuat bising masyarakat di jam-jam malam. Kita panggil orang tua ini juga agar menghimbau anaknya untuk tidak kebut-kebutan yang membuat kaget masyarakat yang menyebabkan lingkungan kurang baik,” tegasnya.

(iwd/iwd)

Exit mobile version