Bantul – Masjid Raya Baiturrahman Aceh dikenal sebagai salah satu masjid termegah di Indonesia. Ternyata ada masjid dengan bangunannya yang mirip dengan versi lebih kecilya di Kapanewon Kasihan, Bantul. Seperti apa bentuk dan kisah di baliknya?
Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh ini berlokasi di ringroad selatan Pedukuhan Pluragan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, dan berada tepat di salah satu simpang 4 ringroad selatan. Dari luar bangunan masjid ini mirip dengan Masjid Raya Baiturahman di Aceh, khususnya di bagian kubah yang memiliki bentuk identik.
“Awal mulanya orang Aceh itu merasa ketika Aceh ada Tsunami itu orang-orang muslim Yogyakarta termasuk Gubernur Yogyakarta mengawali berkunjung dan memberikan bantuan di Aceh sana,” kata Ketua Takmir Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh Sukardi saat ditemui detikcom di Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Bantul, Jumat (16/4/2021).
Sukardi menuturkan warga Aceh yang tinggal di Yogyakarta menilai perhatian Pemda DIY terhadap tanah kelahirannya begitu tinggi. Warga Aceh yang merasa berutang budi lalu bergiliran menggalang dana untuk gempa bumi di Yogyakarta 2006 silam.
“Maka kemudian setelah sana membaik, Yogya ada gempa bumi itu, orang-orang Aceh yang ada di Yogya merasa berutang budi kemudian melakukan penggalangan dana sebagai balas budi ke masyarakat Yogya,” ucapnya.
Aceh yang dikenal sebagai serambi Mekkah itu lalu membayar utang budi tersebut dengan membangun masjid. Maka dibangunlah miniatur Masjid Raya Baiturrahman di Bantul.
“Maka mereka menyumbang masjid. Nah kemudian mereka putar-putar mencari tempat tapi tidak dapat dan tahu kalau di sini ada tanah wakaf Muhammadiyah,” terang Sukardi.
“Kemudian diminta untuk kerja sama, mereka akan membangunkan bangunan masjid ini tepatnya akhir 2008 atau awal 2009,” ucapnya.
Sukardi menyebut pembangunan masjid ini berlangsung sekitar setahun dan diresmikan pada 2010 lalu. Masjid ini pun dibangun oleh arsitek asal tanah rencong sehingga kental dengan ornamen Aceh.
“Sebenarnya arsitektur keseluruhan mirip dengan sana (Masjid Raya Baiturahman), hanya saja di sini lebih kecil. Maka ini diberi nama ‘Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh’,” ujarnya.
Sukardi mengenang peresmian masjid ini berlangsung saat Gunung Merapi erupsi pada 2010 silam. Alhasil Wakil Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur DIY yang diagendakan datang meresmikan masjid tidak jadi hadir.
Dia menambahkan miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh ini dibangun di atas tanah seluas 1.072 meter. Dari luasan tanah tersebut disisakan sedikit untuk ruang parkir sebelah utara dan selatan.
“Karena banyak pengunjung kami membeli sebelah kanan seluas 700 meter kemudian digunakan parkir kok penuh dan beli utaranya lagi 700 meter dan sebelah utaranya lagi tanah orang kita lakukan tukar guling,” ucapnya.
Rencananya di sebelah barat masjid akan digunakan untuk kegiatan keagamaan. Namun, saat ini rencana tersebut terkendala dana yang terbatas.
“Ya saat ini mandeg (berhenti) dulu, tidak tahu rampung kapan karena jujur masih terkendala dana. Jadi kalau ada yang mau membantu silakan saja,” katanya.
Baca juga :Â Mantap! KRL Pertama Yogyakarta-Solo Diuji Coba