Merdeka.com – Program vaksinasi Covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, dikebut dalam dua bulan terakhir. Dalam periode Maret hingga April 2021, tercatat pertumbuhan sudah 120.000 masyarakat mendapat vaksin.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, program dicanangkan pemerintah ini menjadi prioritas semenjak dirinya dilantik. Total hingga April ini sudah 134.000 warga penerima vaksin.
Geliat masyarakat untuk vaksinasi ini timur ketika Pemerintah Kota Makassar menggelar Festival Smart Vaksinasi. Sehingga tiap warga ingin akan melakukan vaksin bisa mudah mendapatkan.
“Melalui Festival Smart Vaksinasi kita berhasil menyuntikkan 10.000 orang per hari,” kata wali kota akrab dipanggil Danny Pomanto ini kepada merdeka.com, Sabtu kemarin di Jakarta.
Festival Smart Vaksinasi digelar sebagai upaya membangkitkan kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi. Dengan acara ini, masyarakat Makassar kini semakin berani untuk mendaftar antrean vaksin.
Adapun dalam pendaftaran, Pemerintah Kita Makassar melakukan secara online. Setiap masyarakat nantinya yang sudah terdaftar bukan hanya mendapat nomor antrean, mereka juga dipastikan mendapat tempat duduk di tempat vaksinasi.
“Karena festival ini, bangkit semangat orang untuk vaksin. Mereka berani kalau ramai-ramai datang,” ujar dia.
Program Makassar Recover
Selain mendorong vaksinasi, masyarakat Makassar juga mendapat pelayanan dari pemerintah kota bernama Makassar Recover. Langkah ini dilakukan agar memudahkan memantau tiap kondisi masyarakat.
Makassar Recover menyasar hingga tingkat RT. Nantinya ada petugas yang memeriksa kondisi kesehatan tiaap anggota keluarga di rumah. Pemeriksaan kondisi kesehatan menggunakan Gnose, alat tes Covid-19 buatan asli Indonesia.
Bila semua anggota keluarga dinyatakan sehat, kata Danny, petugas akan memberikan stiker barcode. Tanda itu ditempelkan di rumah warga dan dapat dipindai menggunakan ponsel pintar.
Bukan hanya rumah, tiap warga yang dinyatakan sehat melalui alat tes Covid-19 juga mendapat barcode dan terhubung dengan aplikasi Makassar Recover. Nantinya data kesehatan mereka akan terhubung dengan berbagai lokasi pusat perbelanjaan di Kota Makassar.
“Jadi ketika warga datang ke mal, setelah cek suhu, data mereka juga akan di-scan untuk menunjukkan bahwa kondisi mereka sehat,” Danny menjelaskan.
Pihak pusat perbelanjaan maupun restoran bisa menolak jika menemukan warga terindikasi kondisinya dalam keadaan Covid-19. Bukan hanya itu, pemerintah kota juga akan memberi sanksi kepada warga tersebut.