Site icon Daerahkita

Banyak Makan Korban, Perlintasan Kereta Api di Lamongan Ini Ditutup Total

LamonganSalah satu perlintasan rel KA tanpa palang pintu di Lamongan ditutup total mulai hari ini. Penutupan dilakukan dengan alasan keamanan. Karena jalur tersebut banyak makan korban.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan Ahmad Farikh mengatakan penutupan perlintasan yang sehari-hari sering menjadi jalan pintas ke kota Lamongan tersebut dilakukan berdasarkan atensi dari PT. KAI. Farikh menuturkan kebijakan tersebut diambil guna meminimalisir terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengendara dan kereta api.

Perlintasan tersebut kini hanya bisa dilewati oleh roda dua. Sebelumnya bisa dilewati roda 4. Tapi karena banyak memakan korban akhirnya perlintasan dkhususkan hanya bisa dilewati roda dua. Namun roda dua pun cukup sering menjadi korban tertabrak kereta.

“Untuk perlintasan sebidang di Jalan Pahlawan, oleh PT. KAI itu termasuk diatensi karena sampai saat ini masih ada penyeberang menggunakan roda dua, kalau yang roda 4 sudah ndak ada. Nah yang roda dua ini di kasih atensi dalam rangka keselamatan,” kata Ahmad Farikh, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/4/2021).

Meski kini telah ditutup, namun Farikh mengaku telah mengusulkan agar penutupan tersebut tidak dilakukan secara permanen. Pasalnya, jalur jalan di Jalan Pahlawan itu merupakan jalur alternatif jika sewaktu-waktu jalan poros nasional mengalami masalah.

“Dalam rapat kita usulkan agar sewaktu-waktu masih bisa dibuka agar tetap bisa digunakan sebagai alternatif apabila jalan nasional mengalami masalah,” tuturnya.

Farikh berharap masyarakat khususnya yang setiap hari melewati perlintasan kereta api Jalan Pahlawan dapat memahami dan menerima penutupan tersebut. Pasalnya, penutupan perlintasan ini juga dilakukan demi keamanan pengguna jalan.

“Sebenarnya otoritas kaitannya dengan itu ada di PT KAI, kita berharap masyarakat menyadari, bahwa kereta api itu tidak bisa berhenti secara mendadak, sehingga kalau ada penyeberang yang posisinya sudah dekat dengan kereta, itu bisa menimbulkan bahaya,” ujar Farikh.

Exit mobile version