Sidoarjo (republikjatim.com) – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meninjau posko PPKM Mikro di Balai Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (17/07/2021). Pada kesempatan ini Menkes, Panglima TNI dan Kapolri berkomunikasi secara virtual dengan warga setempat yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap percepatan penanganan Covid-19 yang melanda Desa Sawotratap. Yakni dengan memperkuat sinergitas empat pilar TNI, Polri, Pemerintah Desa dan puskesmas atau bidan desa soal kesembuhan warga yang terkonfirmasi Covid-19.
“Termasuk perhatikan betul setiap perkembangan warga yang menjalani isolasi mandiri serta upaya 3T dan penerapan disiplin protokol kesehatan ke masyarakat,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Usai mengunjungi posko PPKM Mikro di Desa Sawotratap, Menkes RI, Panglima TNI, Kapolri didampingi jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Forkopimda Sidoarjo, memberangkatkan bantuan sosial PPKM darurat di halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo.
“Secara nasional bansos berjumlah 70.000 paket sembako dan 2.500 ton beras agar secepatnya disalurkan kepada warga terdampak adanya PPKM Darurat Jawa-Bali,” pintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelum memberangkatkan bansos PPKM darurat di Sidoarjo.
Seluruh jajaran TNI-Polri juga telah diinstruksikan untuk segera melakukan percepatan penyaluran bansos PPKM darurat kepada masyarakat. Terutama untuk warga yang perekonomiannya terdampak akibat adanya pandemi Covid-19.
“Tidak hanya percepatan, tapi kami juga menekankan agar penyalurannya dikawal hingga tepat sasaran,” tegasnya.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan untuk menghadapi Covid-19 diperlukan peran serta dari semua lapisan masyarakat. Jika diibaratkan kondisi saat ini sedang menghadapi peperangan menghadapi musuh yang tidak kelihatan. Yakni Virus Corona itu.
“Harus ada strategi defensif-ofensif untuk menghadapi Covid-19. Strategi pertama yaitu defensif dengan patuhi protokol kesehatan 5M dan melaksanakan vaksinasi sehingga diharapkan pertahanan diri akan kuat,” paparnya.
Strategi selanjutnya, lanjut Panglima TNI adalah ofensif. Yakni menyerang musuh yang tidak kelihatan itu. Strategi ini menurut Panglima TNI adalah tugas tenaga kesehatan diantaranya testing, tracing dan treatment (3T).
“Saat ini kita perlu bersama-sama menunjukkan peran masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan ini,” jelasnya.
Panglima TNI juga meminta masyarakat untuk selalu menggunakan masker. Alasannya, peran perorangan sangat menentukan agar semua masyarakat tidak terserang musuh, yaitu Covid-19.
“Saat ini yang harus ditekan adalah mobilitas masyarakat sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19, khususnya di daerah-daerah. Mau tidak mau harus menjaga mobilitas dengan melaksanakan upaya-upaya pembatasan. Kepatuhan pada aturan PPKM Darurat harus ditingkatkan,” tandasnya. Zak/Waw