Merdeka.com – Polda Metro Jaya memburu otak di balik penyebaran informasi di media sosial tentang ajakan aksi unjuk rasa ‘Jokowi End Game’ untuk menolak pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jakarta.
“Nanti kita cari,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Sabtu (24/7).
Yusri menyakini informasi yang tersebar melalui media sosial adalah hoaks. Pasalnya, petugas telah mengkonfirmasi kepada organisasi masyarakat maupun ojek online bahwa mereka tidak terlibat dalam seruan aksi tersebut.
“Banyak flayer yang beredar di media sosial untuk mengajak demo di Jakarta. Beberapa organisasi seperi ojol dan organisasi yang lain mengatakan tidak ikut karena mereka sadar bahwa Jakarta ini tinggi angka Covid-19,” ungkap Yusri.
Dia pun mengharapkan, masyarakat bersabar dan mematuhi aturan PPKM Level 4. Hal ini bertujuan agar setelah selesai dilaksanakan pada 25 Juli besok, pemerintah dapat memberikan relaksasi pada PPKM.
“PPKM Level 4 sampai tanggal 25 besok harapan pemerintah akan melakukan relaksasi jika positif rate turun BOR di rumah sakit turun Insya Allah akan terjadi, jadi relaksasi berjalan,” imbuhnya.
Namun demikian untuk kondisi saat ini, Yusri menyampaikan pihaknya sejak pagi sampai siang belum melihat kerumunan massa unjuk rasa. Adapun, kalau ada massa aksi yang berkumpul, aparat kepolisian akan membubarkan secara persuasif.
“Sampai saat ini belum ada aksi sama sekali. Tapi kalau tetap ada yang bandel, kita persuasif humanis kira sampaikan kembali hindari kerumunan,” kata Yusri
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan 400 personel yang akan disebar di kawasan Bundaran Senayan, Tugu Tani, hingga Glodok, hari ini. Menyusul adanya kabar aksi unjuk rasa menolak pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
“Ya untuk dari lalu lintas kami siapkan 400 personel yang kami sebar di Bundaran Senayan sampai dengan Glodok. Jadi sampai juga dengan Tugu Tani,” kata Kabag Ops Ditlantas Polda Metro AKBP Karosekali kepad wartawan, Sabtu (24/7).
Guna mencegah gelombang aksi demonstrasi tersebut, Karosekali menyampaikan pihaknya akan melakukan penutupan arus lalu lintas dari arah Bundaran HI sampai kawasan Istana Merdeka. Nantinya, penyekatan akan dilakukan menggunakan barier dan MCB.
“Jadi kami lakukan di sini penutupan arus dari arah Bundaran HI menuju Istana kami sekat dengan MCB dan barier,” sebutnya.
Tak hanya itu, penyekatan dengan barier dan MCB juga akan dilakukan di depan Kantor Pertamina dan di kawasan Harmoni. Jadi, jika ada massa yang hendak berdemonstrasi, maka kepolisian akan mengimbau untuk membubarkan diri.
“Kemudian di depan pertamina juga kami sekat dengan MCB dan barier serta di Harmoni. Jadi tiap yang akan melaksanakan aksi di sini akan segera kami Imbau untuk membubarkan diri,” papar dia.
Karosekali menambahkan, penyekatan juga akan diperketat bagi orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan untuk melintasi jalan. Meski demikian, hal tersebut masih bersifat situasional melihat kondiso di lapangan.
“Untuk titik penyekatan akan kami perketat apabila ada orang yang tidak berkepentingan atau hanya ingin jalan jalan. Iya betul sekali (situasional), jadi kami melihat situasi di lapangan bagaimana situasinya apabila nanti diperlukan melakukan rekayasa penutupan maka itu akan dilakukan oleh anggota kepolisian,” terangnya. [rnd]