Site icon Daerahkita

Proklamasi Diluncurkan, Aparat TNI dan Polri Akan Jemput Warga Garut yang Isoman

Aparat TNI di Garut dikerahkan untuk melakukan tracing, traking, dan penjemputan pasien isoman untuk dibawa ke tempat isolasi terpadu

GARUT – Aparat TNI, Polri, dan tenaga kesehatan (nakes) akan menjemput warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah untuk dipindahkan ke tempat isolasi terpadu. Langkah ini dilakukan karena angka kematian pasien Covid-19 yang menjalani isoman di Kabupaten Garut, tinggi dan sangat memprihatinkan.

Kebijakan penjemputan pasien isoman dengan mengerahkan aparat TNI, Polri, dan nakes ini dikemas dalam Program Khusus Layanan Masa Isolasi (Proklamasi) yang diluncurkan Pemkab Garut, Sabtu (7/8/2021).

Bupati Garut Rudi Gunawan mengatakan, penjemputan para pasien isoman harus untuk ditempatkan di isolasi terpadu guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut. Selain itu, agar pasien positif tak menularkan kepada keluarga dan orang lain.

“Proklamasi diluncurkan bertepatan dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 tahun RI. Program ini melibatkan TNI dari Batalyon Rider 303 Cibuluh, Sat Brimob Polda Jabar, Polres Garut, Kodim Garut, dan tenaga kesehatan,” kata Bupati Garut.

Petugas yang tergabung dalam Proklamasi ini, ujar Rudi, juga melakukan tracing dan traking terhadap warga yang melakukan kontak erat dengan warga terpapar positif Covid-19.

Selanjutnya petugas gabungan menjemput mereka untuk dibawa ke tempat isolasi terpadu, seperti di rumah susun sewa atau rusunawa, Gedung Islamic Center Garut, dan tempat lainnya. “Mereka diarahkan tidak melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujar Rudi.

Bupati Garut menuturkan, program ini diluncurkan agar warga masyarakat yang terpapar Covid-19, baik yang tidak bergejala maupun bergejala, untuk tidak melakukan isoman di rumah. Sebab, isoman berisiko fatal kematian bagian pasien Covid-19.

Sebagian besar pasien isoman tidak mendapatkan layanan medis memadai. Pasien yang tak bergejala juga masih kerap berkeliaran sehingga menularkan Covid-19 ke orang terdekat, seperti keluarga, tetangga, dan warga lain. “Pemkab Garut tak mau ambil risiko angka kematian akibat Covid-19 terus terjadi,” tutur Bupati.

sumber : iNews.id

Exit mobile version