REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau penerapan aplikasi Silacak. Kunjungan juga untuk melihat perkembangan penanganan di Posko Penanganan Covid Kabupaten.
Silacak sendiri merupakan aplikasi penguatan pelacakan yang diluncurkan Kemenkes bersama Satgas Penanganan Covid. Aplikasi itu diterapkan empat pilar yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kalurahan, dan Bidan Kalurahan.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, Panglima TNI dan Kapolri memberi arahan terkait pemanfaatan isolasi terpusat pasien yang melakukan isoman. Serta, Testing, Tracing, dan Treatment (3T) yang perlu dimaksimalkan.
“Kemudian, capaian vaksinasi di Sleman yang akan ditingkatkan mencapai 15 ribu vaksin per harinya,” kata Kustini, Ahad (8/8).
Kustini menuturkan, dalam kunjungan dibahas pula mengenai peningkatan pelacakan di Sleman. Kustini menyebut, pembahasan bersama ini akan jadi bahan evaluasi untuk menentukan level dalam penerapan PPKM di Sleman.
“Ada beberapa pekerjaan rumah dan kami segera melakukan evaluasi dan aksi agar tidak terlambat, sehingga diharap ada penurunan level penerapan PPKM di Sleman,” ujar Kustini.
Dandim 0732/Sleman, Letkol Inf Arief Wicaksana menambahkan, secara garis besar kunjungan ini memang untuk memberi arahan-arahan penanganan covid di Sleman. Salah satunya meningkatkan sinergi dalam menyelesaikan masalah.
“Baik terkait tracing yang masih kurang banyak, isolasi terpusat yang harus ditingkatkan dan juga mengenai vaksinasi yang akan dilakukan empat kali lipat dari sebelumnya dan tentunya harus dilakukan bersama-sama,” katanya.