Jakarta — Mabes Polri akan memulai skema pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pekan depan. Nantinya, pasukan pengamanan tambahan dari luar wilayah akan mulai dikirimkan ke Papua.
Asisten Kapolri bidang Operasi, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan pengamanan akan melibatkan seluruh unsur kepolisian, termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri.
“Minggu depan (pasukan mulai ditambah) saat ops Pam POM dilaksanakan, 18 September 2021. Semua unsur kepolisian dilibatkan,” kata Imam saat menjawab terkait pengerahan Densus 88 dalam pengamanan PON, Kamis (9/9).
Pasukan itu, kata dia, akan disebar di empat wilayah Papua yang menjadi tempat penyelenggaraan PON, yakni Kota Jayapura, ada Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Setidaknya, akan ada 1.600 pasukan dari Korps Brimob se-Nusantara yang akan diperbantukan untuk pengamanan PON
Diketahui, kepolisian mengantisipasi ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama gelaran PON Oktober nanti. KKB merupakan sebutan aparat terhadap kelompok militan OPM yang melakukan gerakan dan perlawanan separatis dengan membawa senjata.
Kekinian, pemerintah menetapkan kelompok separatis tersebut sebagai teroris.
PON akan digelar pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.
Polda Papua menyatakan bahwa KKB dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komine Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman uatma saat pelaksanaan PON nanti.
Kedua hal tersebut nantinya akan diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.
“Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9).
Sumber : CNN Indonesia