Sebanyak 21.268 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober mendatang.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan aparat akan memberikan pengamanan maksimal dalam gelaran PON. Sigit mengingatkan kepada seluruh personel pengamanan TNI-Polri yang terlibat untuk mengantisipasi sekecil apapun gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mungkin terjadi selama pesta olahraga empat tahunan tersebut, terutama di wilayah dan arena diselenggarakannya PON XX Papua.
“Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian dilaksanakan ‘open ceremony’, ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan,” ujar Sigit, dikutip dari Antara, Rabu (29/9).
Selain pengamanan, Sigit juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan selama penyelenggaraan PON XX Papua tetap diperkuat, agar tidak menjadi tempat penularan kasus positif dengan adanya kegiatan tersebut. Jenderal bintang empat itu juga berharap pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri harus mengejar percepatan vaksinasi di Papua dengan memaksimalkan keberadaan gerai vaksinasi yang sudah disiapkan di arena-arena PON.
Mantan Kabareskrim itu juga menambahkan, pelaksanaan PON XX Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentunya hal itu, harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholder lainnya.
“Terkait dengan protokol kesehatan yang harus kami laksanakan terutama rekan-rekan yang ada di dalam venue pastikan terkait penggunaan masker. Masker harus disiapkan jadi terlihat tidak membawa masker maka diberikan masker,” kata Sigit.
Sigit menyebutkan, pengawasan protokol kesehatan ini penting mengingat pemerintah telah memperbolehkan adanya penonton di arena PON XX Papua dengan ketentuan 25% dari kapasitas arena.
Namun, lanjut Sigit, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk dapat menonton berbagai cabang pertandingan di PON XX Papua, salah satunya sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Guna memastikan hal itu, kata Sigit, pengaturan di lapangan harus betul-betul disiapkan. Di antaranya, memasang aplikasi PeduliLindungi dan menyiapkan ruang-ruang karantina sementara bagi masyarakat.
Selain itu, Sigit juga mengingatkan perihal alur dari penanganan warga atau kontingen yang dinyatakan terpapar COVID-19 perlu disiapkan, mulai dari ruang isolasi sementara, kemudian proses menuju fasilitas kesehatan hingga pelayanan karantina.
Jenderal bintang empat itu juga berharap Pemerintah Daerah Papua dibantu TNI dan Polri terus mengejar percepatan vaksinasi bagi masyarakat Papua, seiring telah disiapkannya gerai vaksinasi di arena PON XX Papua yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Menurut Sigit, pelaksanaan PON XX Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Hal ini harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholders lainnya.
“Ketika PON XX Papua dilaksanakan akan ada 25.000 orang yang datang ke Papua. Diperlukan strategi pengendalian agar jangan sampai lonjakan kasus dan menyebarkan COVID-19 ke dalam dan keluar Papua,” kata Sigit.