Jakarta – Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi melarang petani di daerahnya mencampurkan kopi Lampung dengan kopi impor. Tujuannya untuk menjaga kualitas kopi Lampung yang menurutnya berkualitas tinggi.
Pada saat yang sama, kopi impor dianggap berkualitas rendah. “(Kopi Lampung) tidak boleh dicampur dengan kopi Vietnam,” katanya dalam konferensi pers virtual pada 4 November 2021.
Mencampur kopi Lampung dengan kopi impor akan membuat kopi Lampung menjadi hambar. Lamp1.ung memang merupakan salah satu penghasil kopi terkemuka di Indonesia. Berikut ini adalah daerah penghasil kopi utama:
Baca juga : Isu Dehumanisasi dan Diskriminasi di Papua Nan Tak Kunjung Selesai
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah penghasil kopi karena lahannya. Berbagai jenis kopi dapat ditemukan. Jenis kopi yang paling banyak adalah kopi Robusta, sekitar 70%. Daerah penanaman kopi terletak di Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu dan Musi Rawas.
Melansir laman Statmat, Sumatera Selatan merupakan daerah penyumbang produksi kopi terbesar di Indonesia. Luas lahannya 263.339 hektare. Mayoritas produksi kopi di Sumatra Selatan bersumber dari perkebunan rakyat.
Lampung
Jenis kopi yang biasa diproduksi di Lampung adalah kopi Robusta. Pada tahun 2017, data Badan Pusat Statistik menunjukkan luas tanam Lampung adalah 161.416 hektar atau 17,44% dari produksi kopi Indonesia.
Perkebunan kopi terletak di Ulu Belu. Kopi dari perkebunan Ulu Belu tidak hanya masuk ke pasar nasional, bahkan diekspor ke luar negeri.
Aceh Tengah
Kopi dari daerah tengah Aceh juga merupakan produk berkualitas tinggi yang berasal dari Indonesia. Kopi dari Aceh disebut-sebut sebagai tokoh terkemuka di dunia kopi.
Daerah tengah Aceh merupakan dataran tinggi Gayo, cocok sebagai media tanam kopi arabika berkualitas tinggi. Laman Kopipedia menyebutkan, jumlah kopi dari wilayah tengah Aceh mencapai 10,27%. Luas tanam sekitar 123.696 hektar. Beberapa daerah penghasil kopi, seperti Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, Gayo Luwes dan Benner.
Sumatera Utara
Sumatera Utara menempati posisi berikutnya sebagai produsen kopi terkemuka di Indonesia. Setidaknya, wilayah Sumut menyumbang 9,9% dari total produksi kopi.
Berada di kawasan Mandailing Natal atau Panyabungan. Kopi di daerah ini sangat menarik, bahkan masyarakat internasional tercengang dengan rasanya. Tingkat produksi kopi di Mandalay cukup tinggi, dengan luas tanam 85.459 hektar.
Jawa Timur
Jawa Timur Daerah penghasil biji kopi utama berikutnya adalah Jawa Timur. Sama halnya dengan tanah Sumatera, Jawa juga memiliki tanah yang baik untuk menanam kopi.
Ada banyak gunung berapi, sehingga abu vulkanik dapat membuat tanah di sekitarnya subur. Total produksi kopi di Jawa Timur mencapai 9,7% dari total produksi kopi di Indonesia, dengan luas tanam sekitar 104.882 hektar.
Kopi Indonesia tidak hanya meraih popularitas nasional, tetapi juga memasuki pasar internasional.
Baca: Awasi Kualitas Kopi Lokal, Gubernur Lampung Larang Campur dengan Kopi Impor
Sumber : Tempo.co