Forum Daerah – Bupati Malang Sanusi mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab dan menanggung semua biaya perawatan medis korban kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam.
“Semuanya dirawat, biaya semua yang nanggung nanti adalah pemkab,” Ungkap Sanusi kepada wartawan di Kabupaten Malang, Minggu.
Dia juga mengatakan bahwa semua korban dirawat di rumah sakit tanpa melihat identitas, sebab sebagian korban tidak membawa identitas.
“Saya dapat laporan, saya minta bagaimana bisa dirawat semua,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan ada sejumlah langkah yang langsung ditempuh, salah satunya mengerahkan sekitar 50 ambulans untuk mengevakuasi korban.
“Dinas Kesehatan setelah kejadian itu saya perintahkan agar kerahkan semua ambulans. Hampir 50 ambulans untuk mengevakuasi korban yang ada,” ungkapnya.
Sanusi berharap bahwa tragedi ini menjadi yang terakhir untuk persepakbolaan Indonesia.
Dia juga meminta wakil bupati Malang untuk mengawal, mulai awal pertandingan sampai akhir dan mengomando di lapangan.
“Hari ini kami lakukan semua yang terbaik, yang bisa dilakukan oleh Kabupaten Malang dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada,” tuturnya.
Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Baca Juga : Pembenahan Pasar Rakyat Malang Jadi Contoh Daerah Lain
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari forumdaerah.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.