Forum Daerah – Ciri-ciri daerah rawan longsor perlu diketahui sebagai bentuk waspada terhadap bencana alam tersebut. Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya tanah longsor? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Dilansir situs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Sebuah daerah dikatakan berpotensi besar terhadap bencana tanah longsor apabila memenuhi ciri-ciri berikut ini.
- Daerah bukit, lereng, dan pegunungan dengan kemiringan lebih dari 20 derajat
- Kondisi lapisan tanah tebal di atas lereng
- Sistem tata air dan tata guna lahan yang buruk
- Lereng terbuka atau gundul akibat penebangan pohon secara brutal
- Adanya retakan pada bagian atas tebing
- Terdapat mata air atau rembesan air pada tebing yang disertai dengan longsoran kecil
- Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau sarana lainnya.
Proses Terjadinya Tanah Longsor
Hujan deras dan tanah kering adalah penyebab paling umum dari bencana tanah longsor. Berikut adalah tahapan terjadinya tanah longsor.
- Pertama, air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah
- Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng
- Setelah itu, terjadilah tanah longsor.
Cara Mencegah Bencana Tanah Longsor
Selain informasi ciri-ciri daerah rawan longsor, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bencana tanah longsor. Simak penjelasan di bawah ini.
- Hindari membuat sawah di atas lereng.
Membangun sawah atau kolam di atas lereng semakin meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor. Alasannya karena permukaan lereng akan penuh dengan air, sehingga tanah rentan untuk bergeser dan menyebabkan terjadinya longsor. - Tidak membangun rumah di bawah tebing.
Tidak di anjurkan untuk mendirikan bangunan di bawah tebing karena mendirikan bangunan di bawah tebing memiliki ancaman besar terkena tanah longsor. Jika tinggi tebing 100 meter, usahakan lokasi rumah atau bangunan berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Apabila terjadi tanah longsor, tidak akan mencapai bangunan tersebut. - Hindari menebang pohon di sekitar lereng.
Pohon yang berada di sekitar lereng menjadi pencegah terjadinya tanah longsor karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan. Hal itu bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah. - Jangan mendirikan bangunan di sekitar sungai.
Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai, maka akan semakin besar peluang terjadinya longsor. Erosi tanah tidak terjadi secara langsung, namun tanah yang terus tergerus di sekitar sungai akan habis. - Membuat terasering.
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang, buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off (aliran permukaan) ketika hujan.
Baca Juga : Jangan Kelewatan, Gerhana Bulan Total Terlihat di Daerah-Daerah Ini!
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari forumdaerah.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.