Bandung, Forumdaerah.com – Fenomena suhu dingin terjadi di Bandung, Jawa Barat meski sedang musim kemarau. Suhu dingin ini sempat mencapai angka 17 derajat Celsius.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab fenomena ini.
Capaian suhu 17 derajat Celsius di Bandung itu terjadi pada 18 Juli 2023. Lalu, apa tanggapan BMKG? Simak informasi di bawah ini.
Suhu Dingin di Bandung Hingga 17 Derajat Celsius
Suhu di Bandung, Jawa Barat terasa lebih dingin beberapa hari terakhir.
Menurut BMKG, suhu di Bandung mencapai 20 derajat Celsius pada 16 Juli 2023, lalu pada 18 Juli 2023, suhu dilaporkan berada di 17 derajat Celsius, di bawah nilai suhu minimum normal.
Sementara itu, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), suhu terendah sempat mencapai 15,6 derajat Celsius. Apa penyebab dari fenomena suhu dingin ini?
Penjelasan BMKG soal Suhu Dingin di Bandung
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan, yaitu mencapai 17 derajat Celsius. Nilai suhu minimum normal pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celsius.
“Suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya, permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal,” kata Rahayu dalam keterangan yang diterima, Rabu (19/7/2023).
Rahayu menerangkan bahwa saat malam, bumi melepaskan energi. Karena tak ada awan, maka pada malam hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas.
“Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari,” ujar Rahayu.
“Penyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia, atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia,” imbuhnya.
Sampai Kapan Fenomena Suhu Dingin?
Rahayu mengatakan angin monsun Australia menjadi penyebab utama kemarau di Indonesia. Angin tersebut membawa suhu dingin di Australia ke Indonesia.
“Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal September akan berangsur menghangat kembali,” ucap Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu.
BMKG mengimbau masyarakat tak panik dengan fenomena suhu dingin tersebut. Masyarakat juga diminta menggunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca.
“Masyarakat diharap untuk menyiapkan diri dengan menggunakan jaket dan atau selimut di malam hari dan selalu menjaga stamina tubuh sehingga terhindar dari berbagai potensi penyakit,” imbau Ayu.
“Selalu dapatkan informasi terkait dengan cuaca dan iklim dari kanal resmi BMKG dan instansi terkait. Hindari membaca informasi dari sumber tidak jelas dan berpotensi hoaks,” katanya.
Baca Juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gratis Mulai dari Juli hingga Oktober 2023
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari forumdaerah.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.