Jakarta, Forumdaerah.com – LRT Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) telah resmi beroperasi dan dibuka untuk masyarakat umum mulai hari ini, Senin, 28 Agustus 2023. Animo masyarakat terlihat cukup antusias untuk menggunakan kereta tanpa masinis ini di hari perdananya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah penumpang LRT Jabodebek dari stasiun dukuh atas beragam. Mulai dari pekerja, anak muda, manula, anak-anak, hingga pesepeda.
Perjalanan Jakarta – Bekasi menggunakan LRT Jabodebek tidak sampai 1 jam. Tim berangkat dari stasiun Dukuh Atas pada pukul 14:19 WIB dan tiba di stasiun Jati Mulya pada pukul 15:12 WIB. Artinya estimasi waktu tempuh Jakarta – Bekasi 53 menit.
Dari Jakarta sampai Bekasi, LRT Jabodebek melintasi 13 stasiun. Mulai dari Stasiun LRT Setiabudi, Stasiun LRT Rasuna Said, Stasiun LRT Kuningan, Stasiun LRT Pancoran, Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, Stasiun LRT Halim, Stasiun LRT Jatibening Baru, Stasiun LRT Cikunir 1, Stasiun LRT Cikunir 2 Stasiun LRT Bekasi Barat, dan berakhir di Stasiun LRT Jati Mulya. Setiap stasiun estimasi berhenti selama 20 detik untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Namun di Stasiun Transit LRT Cawang, kereta berhenti cukup lama hingga 90 detik.
Adapun rata-rata laju kereta LRT Jabodebek 60 – 80 km per jam dan digerakkan tanpa masinis atau driverless. Kereta yang digerakkan tanpa masinis ini membuat masyarakat penasaran dan banyak yang mengambil foto serta merekam video untuk dokumentasi pribadi.
Salah satu penumpang pesepeda,Dida (59) sengaja ingin mencoba untuk yang pertama kalinya menggunakan transportasi LRT Jabodebek. Ia sengaja bersepeda dari tempat tingalnya di Bekasi ke Jakarta sembari mencoba kereta tanpa masinis ini.
Baca Juga : BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Turunkan Hujan Tak Hanya di Jakarta
“Ini hari pertama orang pertama yang naik sepeda jadi memang buat momen aja. Saya goes dari rumah ke Bekasi ke sini menang sengaja mau coba ternyata kesampaian,” ujarnya , Senin (28/8/2023).
Namun, ada kritik dari pensiunan maskapai tersebut bahwa harga makanan di Stasiun Duku Atas harganya kurang bersahabat.
“Saya lihat kendala di tempat resto, sangat panas dan harga mahal. Dan gak wajar untuk harga segelas orange jus Rp 25 ribu, lebih dari resto. Jadi saya pikir diperbaiki,” sebutnya.
Penumpang lainnya, Yono (62) juga ingin menjajal LRT Jabodebek bersama anak dan isterinya. Menurutnya, transportasi ini dapat dijadikan sebagai alternatif selain MRT, TransJakarta, dan KRL.
“Ingin coba aja, untuk lingkar kota ini seberapa sih enaknya. Memang lebih bagus supaya gak macet. Ini kita naik yang siap aja. Kalau KRL, MRT sudah terbiasa. Udah familiar. ini bisa dijadikan alternatif,” sebutnya.
Ia menyambut antusias LRT Jabodebek untuk mengurangi kemacetan kota Jakarta. Sebab, banyak masyarakat di sekitar Jakarta yang bekerja di kota metropolitan tersebut.
“Keliatan lebih bagus, kelihatan rangkaiannya. MRT keras, ini agak lembut. Enak. Harapannya saya kira ke depannya lebih bagus karena ini transportasi umum terutama biar ke kantor gak terlalu lama perjalanan,” ungkapnya.
Baca Juga : Rancangan APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023 Sebesar Rp 83,7 Triliun
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari forumdaerah.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.