MALANG – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur, pada Jumat dini hari. Peristiwa ini menjadi yang kedua dalam dua hari terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa tersebut memiliki magnitudo yang signifikan, meskipun tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini dirasakan kuat di sejumlah daerah, tidak hanya di Malang Raya, tetapi juga di beberapa kota sekitar seperti Blitar dan Lumajang. Meski belum ada laporan resmi terkait kerusakan atau korban jiwa, getaran gempa sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Penyebab dan Imbauan BMKG
Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik. Pemicunya adalah aktivitas sesar aktif di perairan selatan Malang. Pihak BMKG mengimbau masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks dan tetap tenang.
“Kami mengimbau warga agar tetap waspada, terutama yang tinggal di dekat pantai atau bangunan tua. Pastikan struktur bangunan rumah Anda kokoh dan siapkan tas siaga bencana,” ujar Kepala BMKG. Ia juga menambahkan, gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil masih mungkin terjadi.
Langkah Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengambil langkah cepat. Mereka menerjunkan tim untuk memantau situasi di lapangan dan menyiagakan posko darurat. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan menyalurkan bantuan jika diperlukan.
Dampak gempa ini mengingatkan kita akan pentingnya edukasi kebencanaan. Warga diimbau untuk mempelajari cara evakuasi yang benar dan menyiapkan segala kebutuhan darurat untuk menghadapi potensi gempa susulan.