BANDUNG – Badan Geologi mengumumkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang berada di Nusa Tenggara Timur, menjadi satu-satunya dari 127 gunung api aktif di Indonesia yang berstatus Level IV (Awas). Status tertinggi terkait erupsi gunung ini telah ditetapkan sejak 19 September 2025.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa karakter Gunung Lewotobi Laki-Laki sangat bervariasi, dari erupsi eksplosif yang melontarkan material pijar hingga erupsi magmatis yang menghasilkan kubah dan aliran lava.
Aktivitas Meningkat dan Pola Erupsi Terkini
Sejak 15 hingga 23 September 2025, petugas pemantau mencatat aktivitas signifikan. Kolom abu letusan mencapai ketinggian 800 hingga 6.000 meter dari puncak kawah. Sementara itu, data seismik menunjukkan peningkatan dengan 101 kali gempa letusan, 13 kali gempa guguran, dan 109 kali gempa hembusan.
Menurut Wafid, suplai magma ke permukaan masih terus berlangsung, yang menyebabkan intensitas letusan menjadi variatif. Pola peningkatan energi kumulatif kegempaan juga mengindikasikan akumulasi tekanan di dalam sistem magmatik.
Imbauan Resmi Badan Geologi dan Zona Bahaya
Mengingat potensi bahaya yang tinggi, Badan Geologi mengeluarkan imbauan tegas:
- Zona Larangan: Masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral barat daya-timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi.
- Waspada Banjir Lahar: Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana harus mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama di aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti Nawakote, Dulipali, dan Nobo.
- Lindungi Pernapasan: Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Perbandingan dengan Gunung Api Lain
Badan Geologi juga merilis status gunung api lain di Indonesia sebagai perbandingan. Saat ini, ada tiga gunung yang berstatus Siaga (Level III): Gunung Lokon di Sulawesi Utara, Gunung Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, dan Gunung Merapi di Yogyakarta serta Jawa Tengah. Sementara itu, 20 gunung api lainnya berada di status Waspada dan 45 gunung dalam kondisi normal.