Jakarta – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali meningkat signifikan. Setelah meluncurkan awan panas guguran (APG) sejauh 5,5 kilometer pada Rabu (19/11/2025) menuju kawasan Besuk Kobokan, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, segera merespons dengan memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari ke depan.
Kolom abu pasca-erupsi dilaporkan berwarna kelabu pekat, dengan intensitas tebal, dan condong ke arah barat laut hingga utara. Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi detail kejadian tersebut.
“Gunung Semeru luncurkan awan panas guguran sejauh 5,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan,” ujar Kepala BPBD kabupaten Lumajang Isnugroho.
Erupsi ini terekam jelas oleh alat seismograf Pos Pengamatan Gunung Semeru dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi letusan 16 menit 40 detik. Status Semeru saat ini masih berada di Level 2 (Waspada).
Fokus Pemkab: Evakuasi dan Penanganan Korban
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyatakan bahwa perpanjangan masa tanggap darurat ini bertujuan agar Pemkab dapat fokus penuh pada penanganan masyarakat yang terdampak erupsi. Prioritas utama mencakup evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi.
Meskipun demikian, erupsi ini telah menyebabkan bertambahnya korban luka. Tercatat, jumlah korban luka bakar bertambah menjadi tiga orang. Dua korban adalah pengendara motor, dan satu orang merupakan warga Desa Supit, Kecamatan Pronojiwo, yang nekat mengambil harta benda saat erupsi. Ketiga korban kini telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Haryoto Lumajang.
167 Pendaki Dievakuasi Selamat dari Ranu Kumbolo
Di sisi lain, respons cepat tim gabungan berhasil menyelamatkan 167 pendaki yang sempat terjebak saat erupsi terjadi pada Rabu sore. Para pendaki tersebut dievakuasi dalam kondisi selamat dari kawasan Ranu Kumbolo.
Petugas memastikan para pendaki tidak terdampak langsung oleh semburan vulkanik Semeru karena arah angin bergerak menjauhi area pendakian. Proses evakuasi para pendaki rampung dilakukan pada Kamis sekitar pukul 10 pagi. Untuk mencegah insiden serupa, Polisi memastikan tak ada lagi aktivitas pendakian di Gunung Semeru hingga situasi benar-benar aman.
Dengan penetapan status tanggap darurat dan fokus pada penanganan korban serta pengungsi, Pemerintah Lumajang berharap dampak buruk erupsi dapat diminimalisir dan masyarakat terdampak dapat segera pulih.

