Site icon Daerahkita

Kakorlantas Polri Sambangi Warkop Ojol Jagra Dewata, Perkuat Sinergi Polantas dan Komunitas

Kakorlantas Polri Ajak Ojol dan Pecalang Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas di Bali

Kakorlantas Polri Ajak Ojol dan Pecalang Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas di Bali

Denpasar – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., melakukan kunjungan ke Warkop Ojol Jagra Dewata di Bali sebagai bagian dari program Polda Bali yang menindaklanjuti arahan Kapolri untuk mendekatkan Polri, khususnya Polantas, dengan komunitas masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Kakorlantas berdialog langsung dengan komunitas ojek online (ojol) Bali Dwipa dan pecalang mengenai peran mereka dalam menjaga ketertiban lalu lintas. Irjen Pol Agus menegaskan pentingnya pelayanan kepada masyarakat secara ikhlas dan membangun kedekatan agar komunikasi di lapangan berjalan cepat serta efektif, khususnya dalam menangani pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.

“Dengan silaturahmi yang erat, informasi di jalan bisa langsung disampaikan dan dikoordinasikan. Ini penting untuk pencegahan kecelakaan,” ujar Irjen Pol Agus.

Selain itu, Kakorlantas mendorong agar komunitas ojol yang telah terbentuk dikelola dengan baik. Ia berharap ke depan akan muncul fasilitas seperti shelter ojol, warung ojol, hingga bengkel ojol yang menjadi ruang konsolidasi bersama antara Polri, Polantas, ojol, dan pecalang untuk menciptakan keamanan, ketertiban, serta keselamatan pengguna jalan.

Irjen Pol Agus juga menilai peran strategis ojol karena aktivitas harian mereka yang berada di jalan raya. Oleh karena itu, ojol diharapkan menjadi pionir dalam keselamatan berlalu lintas, memberikan perlindungan, serta menyampaikan informasi kepada kepolisian demi keselamatan bersama.

Dialog hangat juga berlangsung antara Kakorlantas dan pecalang, di mana Irjen Pol Agus memberikan apresiasi atas peran penting pecalang dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali. Kehadiran pecalang dianggap sebagai kekuatan kearifan lokal yang harus dijaga dan diperkuat sinerginya dengan Polri.

Selain itu, Irjen Pol Agus menyinggung masih adanya wisatawan yang kurang tertib berlalu lintas di Bali. Hal ini akan dibahas bersama pemerintah daerah untuk merumuskan pendekatan yang santun dan menghormati kearifan lokal, tanpa hanya mengedepankan penindakan hukum.

“Lalu lintas adalah cermin budaya. Bali adalah wajah Indonesia di mata dunia, sehingga ketertiban berlalu lintas harus dijaga bersama,” tegasnya.

Di akhir kegiatan, Kakorlantas menegaskan komitmen Polri untuk terus mengubah pelayanan menjadi lebih humanis dan bersahabat. Penindakan hukum disebut sebagai langkah terakhir, sementara sistem ETLE akan terus diperkuat untuk mewujudkan Bali sebagai role model ketertiban dan keselamatan lalu lintas nasional.

Exit mobile version