JAKARTA – Menjelang perayaan malam Tahun Baru 2025, pihak kepolisian bersama stakeholder terkait terus mematangkan persiapan pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas masyarakat. Fokus utama saat ini adalah mengelola pergerakan massa di titik perayaan serta mengantisipasi arus balik libur Natal dan Tahun Baru. Berdasarkan data hingga 31 Desember 2025, tercatat sebanyak 75 persen dari total proyeksi 2,9 juta kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta.
Meskipun sejumlah wilayah strategis seperti Jakarta dan Bali memberlakukan larangan pesta kembang api pada malam pergantian tahun, kepolisian tetap memperkuat pos pengamanan. Penyiagaan personel dilakukan secara maksimal guna menghindari terjadinya penumpukan kendaraan di titik-titik yang menjadi pusat konsentrasi massa selama malam perayaan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini kondisi arus lalu lintas secara umum masih terpantau normal dan terkendali. Pemantauan di sejumlah ruas vital seperti Jalan Tol menuju Cikupa dan Merak menunjukkan kelancaran arus kendaraan yang signifikan di kedua arah.
Namun, perhatian khusus diberikan pada kawasan wisata populer seperti Puncak dan Gadog yang diprediksi akan mengalami kepadatan tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, petugas akan melakukan penutupan sebagian ruas jalan serta penerapan sistem one-way secara situasional guna mengatur arus kendaraan agar tetap mengalir.
Kapolri juga telah menegaskan bahwa pengamanan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali telah disiapkan dengan pola pengamanan terpadu. Strategi yang disiapkan meliputi pengalihan arus lalu lintas hingga penutupan lokasi-lokasi tertentu yang menjadi titik konsentrasi masyarakat saat pergantian tahun.
Masyarakat diimbau untuk merayakan malam Tahun Baru secara sederhana, terutama sebagai bentuk empati terhadap beberapa wilayah yang masih terdampak bencana. Dalam proses pengawasan, pihak kepolisian mengoptimalkan penggunaan teknologi mutakhir seperti CCTV dan radar untuk mendeteksi lonjakan arus kendaraan secara real-time dari pusat kendali.
Mengenai prediksi arus balik, kepolisian telah memetakan dua gelombang puncak yang diperkirakan terjadi pada tanggal 1 dan 4 Januari. Seluruh mekanisme pengelolaan arus balik, termasuk penambahan personel di gerbang tol, rest area, hingga pintu keluar tol, telah dipersiapkan secara matang guna menjamin kenyamanan para pengguna jalan.
Langkah antisipasi teknis seperti pemberlakuan contraflow dan one-way di jalur tol juga telah diperhitungkan secara saksama. Keputusan rekayasa lalu lintas ini akan diambil berdasarkan data pergerakan kendaraan yang terpantau melalui sistem digital Korlantas Polri di lapangan.
Kabar positif juga datang dari data keselamatan jalan raya, di mana Irjen Agus mengungkapkan terjadi penurunan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas hingga 23,23 persen per 31 Desember 2025. Penurunan signifikan ini dinilai sebagai buah dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan berlalu lintas demi keselamatan bersama.
Secara keseluruhan, meskipun perayaan malam Tahun Baru diarahkan pada kegiatan yang lebih sederhana, kepolisian tetap memberikan jaminan pengamanan yang optimal. Sinergi antar instansi dan penggunaan teknologi menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan masyarakat sepanjang sisa masa liburan Natal dan Tahun Baru.















