Magelang –
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut ada kubah lava baru yang terbentuk di Gunung Merapi. Kubah lava ini disebut muncul pada 4 Januari 2021 lalu.
“(Terbentuk) Sejak 4 Januari. Jadi per tanggal 4 Januari 2021, Merapi sudah ada magma baru yang muncul di permukaan ditandai dengan adanya lava pijar dan guguran,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada wartawan di Ruang Command Center Pusaka Gemila Kompleks Setda Kabupaten Magelang, Jumat (8/1/2021).
Hanik menerangkan posisi kubah lava baru ini berupa gundukan kecil di atas Lava1997. Kemudian teramati pada Kamis (7/1) muncul awan panas.
“Tanggal 7 (Januari) kemarin sudah ada awan panas. Nah posisi kubah lava yang baru ini gundukan karena kecil itu ada di atas Lava1997. Tapi ada indikasi di tengah kawah itu juga ada satu yang tanggal 31 Desember ada inflasi yang sangat kuat di situ ada indikasi juga adanya kubah lava, namun demikian sampai sekarang kita masih menunggu perkembangannya secara terus-menerus,” terang Hanik.
Hanik menjelaskan kubah baru ini kini sedang intens mengeluarkan lava pijar.
“Ya jelas yang di atas (Lava) 1997 itulah yang lebih intens terjadinya pusat keluarnya magma menjadi yang sekarang sudah menjadi lava pijar dan juga kemarin ada awan panas,” ujarnya.
Meski teramati pada 31 Desember 2020 ada inflasi magma, Hanik menegaskan hanya ada satu kubah lava yang terbentuk, yakni pada 4 Januari 2021. Dia menerangkan kubah baru ini merupakan satu kesatuan.
“Sekali lagi saya sampaikan jangan terus diinikan dua kubah lava lho ya. Sebenarnya, ini satu kesatuan. Kalau kita lihat itu kan ada cracking (rekahan) di situ. Tadinya ada di tengah, lalu aktifnya ada di ujung. Itu bukan dua kubah, tapi saya kira itu adalah satu kesatuan saja, tapi yang lebih intens sekarang adalah munculnya di tebing,” ujarnya.
Sebelumnya BPPTKG menyampaikan Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021. BPPTKG mengingatkan masih ada kemungkinan Gunung Merapi erupsi eksplosif sehingga meminta seluruh pemerintah daerah yang mengelilingi Merapi, seperti Sleman, Boyolali, Magelang, dan Klaten, siaga.
“Kami minta pemerintah empat kabupaten mempersiapkan segala sesuatu untuk mitigasi bencana karena sekarang erupsi eksplosif bisa terjadi setiap saat,” ujar Hanik, Selasa (5/1).
(ams/rih)