Pamekasan – Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mulai menyasar para santri di sejumlah pondok pesantren (ponpes) wilayah itu. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas, dan mencegah penyebaran Covid-19.
“Vaksinasi ke pondok pesantren dengan sasaran para santri, ustat dan pengasuh ini, merupakan bentuk pelayanan dari gerai vaksin presisi door to door Polres Pamekasan, sebagaimana sudah menjadi program pemerintah pusat melalui institusi ini,” kata Kapolres AKBP Apip Ginanjar saat memantau pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Sabilul Ihsan, Desa Teja Timur, Pamekasan, Sabtu (7/8/2021).
Ponpes asuhan mantan ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan ini merupakan satu dari ratusan ponpes di 13 kecamatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Apip mengatakan vaksinasi melibatkan vaksinator dari urusan kesehatan Polres Pamekasan. Sebab, institusi Polri dan TNI telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai tim teknis di lapangan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Melalui program kerja sama dengan pesantren ini, diharapkan persentase masyarakat Pamekasan mengikuti suntik vaksin Covid-19 juga terus meningkat, karena masih ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa vaksin berbahaya,” ucap Apip.
Apip menambahkan sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), vaksin tidak haram, bahkan suci dan menyehatkan, yakni menambah kekebalan tubuh, sehingga tidak rentan terpapar Covid-19.
“Yang perlu juga dipahami, vaksinasi ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk menyelamatkan seluruh warga dari ancaman terpaparnya Covid-19,” ujar Apip.
Sementara itu ,pengasuh Ponpes Sabilul Ihsan KH Hamid Mannan Munif berterima kasih kepada Polres Pamekasan karena telah bersedia bekerja sama dengan lembaga yang dipimpinnya, apalagi kegiatan vaksinasi itu gratis. Tokoh ulama NU ini juga mengajak kepada semua elemen masyarakat agar ikut proaktif membantu program vaksinasi.
“Tujuannya (vaksinasi) baik dan mulia. Jadi, mari kita dukung program baik ini, agar bangsa kita ini bisa segera terbebas dari pandemi ini,” ujarnya.
Sumber: Beritasatu.com