JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa adanya humor soal ‘Cuma Ada 3 Polisi Jujur’ menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab untuk melakukan perubahan citra Polri di masyarakat.
Humor ‘Cuma Ada 3 Polisi Jujur’ yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng, dikatakan Sigit, seakan telah melegitimasi bahwa sangat sulit mencari Polisi jujur dan berintegritas di Indonesia.
“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat merubah citra Polri di masyarakat,” kata Sigit dalam akun Instagram resminya @kepalakepolisian_ri sebagaimana dilansir, Jumat (5/11/2021).
Baca juga:Â Berikan Dukungan Psikososial ke Anak Terdampak Covid-19 Kapolri: Mereka Bonus Demografi
Postingan Sigit tersebut awalnya menyinggung soal sosok seorang Cleaning Service Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Halimah. Eks Kapolda Banten itu memuji kejujuran Halimah karena mengembalikan cek senilai Rp35,9 miliar ke pemiliknya.
“Ada yang kenal ibu Halimah ini? Ya, ibu Halimah sedang ramai diperbicangkan setelah kisahnya menemukan dan mengembalikan dompet berisi cek 35,9 miliar viral di media sosial. Kali ini, dari seorang petugas cleaning service Bandara Soetta bernama Halimah, kita diingatkan betapa berharganya kejujuran dan integritas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan,” ujar Sigit.
Baca juga:Â Â Akselerasi Vaksinasi di Aceh, Panglima TNI dan Kapolri Sinergi dengan Tokoh Agama dan Adat
Berkaca dari kejujuran tersebut, mantan Kabareskrim Polri ini optimis bahwa, kejujuran dan integritas terus dipegang teguh oleh seluruh personel Korps Bhayangkara, ketika menjalankan tugasnya mengabdi ke Negara dan Bangsa Indonesia.
“Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut karena saat ini masih banyak personel Polri yang memiliki sikap teladan dan benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat,” ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.
Masih dalam postingan tersebut, Sigit pun memaparkan sosok personel kepolisian yang memiliki catatan terpuji atas kejujuran dan integritasnya selama menjalankan tugas.
“Beberapa potret personel Polri yang layak dijadikan panutan karena memiliki kejujuran dan integritas serta mampu memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat melebihi panggilan tugasnya,” ucap Sigit.
Setidaknya, ada delapan polisi yang disebut oleh Sigit memiliki kejujuran dan integritas dalam melayani masyarakat. Mereka adalah;
Aipda Muji di Balikpapan. Kejujurannya karena mengembalikan tas berisi uang Rp48 juta ke pemiliknya tanpa meminta imbalan.
Kemudian, Aiptu Jailani di Gresik yang dikenal sebagai sosok tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas. Lalu Brigadir Suladi di Malang yang menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.
Bripka Ali Nur Suwandi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al-Qur’an gratis bagi anak yatim dan kurang mampu. Brigaddir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah.
Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang membuat program Baca Keliling dengan mengumpulkan buku bekas. Lalu, Bripka Chandra di Musi Bayuasin yang membantu mengajar di SDN Kepayang. Terakhir, Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang sukarela membantu pemulasaran jenazah Covid-19.
“Diluar sana, saya yakin masih banyak sosok figur anggota Polri jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainnya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yang diharapkan dan dicintai masyarakat,” tutup Sigit.
Sumber: okezone.com