ForumDaerah.com – Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, telah menyiapkan tanggapan jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menanyakan tentang hasil Pilpres di Kota Solo, khususnya jika pasangan calon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, mengalami kekalahan.
Meskipun begitu, hingga saat ini, Rudy menyatakan bahwa ia belum dihubungi oleh Megawati. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Megawati akan menghubunginya untuk menanyakan tentang perolehan suara Ganjar-Mahfud.
“Belum (dihubungi), saya orang paling bawah kok, nanti paling di bel (telepon). Piye (Gimana) Rud Solo? Paling ya gitu,” kata Rudy saat ditemui awak media di DPC PDIP Solo, Rabu (14/2/2024).
Rudy juga telah menyiapkan responsnya jika pasangan calon Ganjar-Mahfud mengalami kekalahan dalam hasil akhir penghitungan Pilpres 2024. Menurutnya, kekuatan dari koalisi partai yang mendukung sangatlah signifikan.
Sementara itu, partai politik yang mendukung Ganjar-Mahfud hanya PDIP yang memiliki perwakilan di DPRD Kota Solo. Sedangkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memiliki dukungan yang lebih luas.
Rudy merasa bahwa dari rekomendasi hingga tahapan Pilpres ini, PDIP Solo telah bekerja secara mandiri. Parpol koalisi lainnya tidak bersiap dan tidak mampu menyediakan saksi di TPS.
“Solo selalu sendiri to bu. Minimal untuk cara ngetes hasil yang bisa dinilai, ya perolehan partai itu,” ucapnya.
“Saya tetap menyadari koalisi di Pilpres ini, saya koalisi minim. PPP, Hanura, dan Perindo kan di DPRD Solo tidak punya kursi. Harus diakui, yang bekerja hanya PDIP saja, dari awal hingga akhir,” tambahnya.
Dia juga mencatat bahwa pemilih yang cenderung mendukung Ganjar-Mahfud di Solo adalah para kader dan simpatisan PDIP yang masih memiliki loyalitas yang kuat. Dia memberikan apresiasi kepada para pendukung setianya yang telah bekerja keras selama ini.
“Kita harus menyadari bahwa kita sudah bekerja keras. Dan kesalahan bukan di Kader PDIP, kesalahan ditumpukan kepada saya,” ucapnya.
Rudy menyatakan bahwa hasil Pilpres 2024 tidak akan menentukan apakah Solo masih dapat disebut sebagai “kandang banteng” atau tidak. Mantan Wali Kota Solo tersebut memiliki indikator khususnya sendiri untuk menetapkan apakah Solo layak disebut sebagai “kandang banteng” di Jawa Tengah.
“Kalau perolehan suara PDIP turun, berarti kandang banteng jebol. Kalau PDIP nanti minimal suaranya sama seperti Pemilu 2019, berarti tidak bisa menjebol kandang banteng di Kota Solo dan Jateng pada khususnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa berdasarkan hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh Bawaslu Solo, pasangan Prabowo-Gibran mendominasi di Kota Solo. Namun, perhitungan ini masih bersifat sementara karena hanya 36,82 persen suara yang telah dihitung.
Pasangan Prabowo-Gibran berhasil meraih 71.868 suara atau setara dengan 50,5 persen. Diikuti oleh pasangan nomor urut 03, Ganjar-Mahfud, yang memperoleh 48.238 suara atau 33,9 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 01, Anies-Muhaimin, mendapatkan 22.219 suara atau sekitar 15,6 persen dari total suara yang masuk.
Baca Juga : Siaga Jelang Pemilu, Bawaslu Jabar Soroti TPS di Daerah Rawan Bencana
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari ForumDaerah.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.