Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia untuk mendengarkan kisah sukses program tersebut dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebanyak 11 orang ini merupakan representasi dari 5,6 juta penerima kartu prakerja di 514 kabupaten dan kota dari 34 provinsi se-Indonesia yang terjaring dalam 11 gelombang pendaftaran sejak April hingga November 2020 yang diikuti oleh 43 juta orang.
“Kisah-kisah mereka ini menjadi bukti keberhasilan tujuan program kartu prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (16/12/2020)
Airlangga mengharapkan cerita sukses para penerima kartu prakerja ini dapat menginspirasi anak-anak muda lain untuk tetap semangat berkarya di tengah pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan apresiasi kepada Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja karena kebijakan yang juga berfungsi sebagai semi bantuan sosial ini merupakan capaian besar dalam pelaksanaan program pemerintah, mengingat program ini baru berusia kurang dari satu tahun.
“Capaian program kartu prakerja tahun 2020 harus terus dilanjutkan tahun 2021. Kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan pemenuhan tata kelola program yang lebih baik,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa pelaksanaan program kartu prakerja yang baru berjalan delapan bulan telah tepat sasaran.
“Survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 menemukan bahwa sebanyak 88,9 persen penerima kartu prakerja merasa bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka,” kata Denni.
Sementara itu, survei evaluasi yang dilakukan Manajeman Pelaksana Program Kartu Prakerja, dengan responden lebih dari 4 juta, menunjukkan bahwa 62 persen penerima kartu prakerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apapun.
Dia juga memastikan dana pelatihan sebesar Rp1 juta per orang dengan insentif senilai masing-masing Rp600 ribu yang diberikan empat kali dalam empat bulan sangat membantu kondisi penerima kartu prakerja dalam situasi ekonomi seperti ini.
“Sebanyak 95 persen penerima kartu prakerja menggunakan dana insentif untuk pembelian bahan pangan, 75 persen untuk kebutuhan listrik dan air, serta 71 persen untuk tambahan modal usaha. Ini fakta yang sangat menggembirakan,” kata Denni.