Seorang nelayan bernama Saeruddin (60) menemukan seaglider di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Penemuan ini pun menjadi perbincangan di sosial media karena disebut-sebut drone mata-mata China.
Penemuan itu tepatnya terjadi di Pulau Bonerate atau pulau yang berada di sebelah Selatan wilayah kepulauan Selayar. Adapun, pulau ini berbatasan langsung dengan laut Flores.
Menurut Saeruddin, seaglider yang ditemukan tersebut memiliki dua kamera, yakni di bagian depan dan bagian tengah. Bahkan, kamera tersebut masih menyala ketika diambil olehnya.
“Sampai di atas darat dia masih nyala itu dia punya kamera. Kan 2 itu dia punya kamera. Di ekornya 1, di tengah 1,” ungkap dia kepada detikcom, Selasa (28/12/2020).
Lantas, Apa Itu Seaglider?
Dikutip dari CNN Indonesia, seaglider adalah kendaraan bawah air tanpa awak. Alat ini diprogram untuk dapat bergerak ke mana, kapan, dan apa yang harus diteliti.
Dalam dunia militer, benda ini juga dikenal dengan nama Automatic Underwater Vehicle (AUV). Alat ini memiliki beberapa sensor untuk mengetahui suhu, salinitas, arus, hingga kondisi laut sekitarnya.
Untuk bentuk seaglider memiliki berbagai desain, salah satunya seperti torpedo. Tak lupa, ada dua sayap di masing-masing sisi layaknya yang ditemukan di perairan Indonesia.
Layaknya sebuah drone, seaglider fungsinya mengumpulkan berbagai data dari lokasi tempat dia dikirim. Artinya, seaglider dapat menggambarkan kondisi laut Indonesia.
Menurut Credence Research, seaglider dapat beroperasi dari beberapa jam hingga beberapa hari. Untuk kemampuan menyelamnya, alat ini mampu di kedalaman 200 hingga 1.000 meter.
Sementara itu, penemuan alat ini juga dikaitkan dengan pengembangan seaglider yang tengah dilakukan oleh China. Kabari ini pun juga disoroti oleh media asing, seperti Naval News, The Guardian, Independent, hingga ABC News.
Simak Video “Temuan ‘Drone’ Bawah Laut di Selayar: Bukan Milik TNI, Punya Siapa?“
[Gambas:Video 20detik]
(pay/erd)