Banyuwangi – Banyuwangi terus memberi ruang bagi para pelaku seni untuk berkarya. Digelar dengan menjalankan protokol kesehatan, festival musik jalanan ditampilkan dengan apik dalam sebuah event hybrid Festival Musik Jalanan Banyuwangi.
Sepuluh grup musik jalanan asal Banyuwangi bermain menghibur pengunjung di Gesah Kafe, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Sabtu (27/3/2021). Mereka menampilkan kepiawaiannya dalam bermusik membawakan berbagai genre musik.
Walaupun peralatan musik yang digunakan sederhana dan non elektrik sebagaimana khas musik jalanan, namun penampilan mereka sangat menghibur para penonton baik yang melihatnya secara langsung maupun dari tayangan sosial media.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan acungan jempol atas kreativitas para pemusik. Ipuk menyemangati para pekerja seni musik ini untuk tetap berkiprah meski di tengah keterbatasan suasana pandemi COVID-19.
“Saya bangga dengan para pemusik maupun penyelenggara yang punya kreativitas luar biasa. Pandemi ini memang membuat gerak para seniman terbatas, namun karya tidaklah terbatas. Gelaran festival ini adalah upaya pemkab agar karya tidak terhenti,” kata Bupati Ipuk.
Pemkab, kata dia, terus mencari terobosan bagaimana seniman tetap bisa manggung. Salah satunya dengan konsep hybrid.
“Kami terus berupaya bagaimana atraksi dan pertunjukan seni bisa tetap digelar, namun di sisi lain kita harus disiplin pada protokol kesehatan COVID-19. Maka, teknologi adalah solusinya dengan memanfaatkan berbagai kanal media sosial. Yang jauh tetap bisa nonton,” jelasnya.
Baca juga :Â PPKM Mikro Diperpanjang hingga 5 April, Khofifah: Efektif Turunkan Angka COVID-19