VIVA – Sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), resmi diberlakukan secara nasional pada akhir Maret lalu. Ratusan kamera dipasang di 12 wilayah Polda.
Daftar wilayah yang resmi memberlakukan ETLE yakni Polda Metro Jaya, Polda Banten, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda Jawa Timur, Polda Riau, Polda Jambi, Polda Lampung, Polda Sumatera Barat, Polda Sulawesi Utara, dan Polda Sulawesi Selatan.
Tujuan dari penerapan teknologi canggih ini, adalah untuk meningkatkan rasa disiplin berkendara di masyarakat, serta meminimalisir adanya oknum-oknum yang melakukan pemerasan saat melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas.
Dengan adanya bukti rekaman kamera yang bisa mengidentifikasi plat nomor serta pelanggaran yang diakukan, maka petugas tidak perlu berinteraksi dengan pengguna kendaraan.
Beberapa pelanggaran yang dapat direkam yakni melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan, tidak memakai helm standar SNI, memainkan ponsel saat berkendara, menggunakan plat palsu, dan tidak menggunakan sabuk pengaman. Dendanya ada di kisaran Rp250-750 ribu.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono mengatakan bahwa tak lama lagi akan diberlakukan ETLE tahap dua, di mana jumlah wilayah yang menggunakan sistem tilang berbasis elektronik itu semakin banyak.
Rencananya dilaksanakan di Solo nanti pada pertengahan Juli, ada 13 Polda,” ujar Kakorlantas, dikutip VIVA Otomotif dari laman NTMC Polri, Jumat 4 Juni 2021.
Kakorlantas menjelaskan, sejak adanya ETLE jumlah pelanggaran yang terjadi di jalanan menurun cukup signifikan, bukti bahwa cara ini efektif.
“Kepatuhan masyarakat meningkat hingga 40 persen,” tuturnya.