JAKARTA – Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan badai tropis atau siklon Nyatoh dan dua siklon tropis di seluruh Indonesia. Badai dapat menyebabkan cuaca ekstrem di beberapa daerah.
Berdasarkan pantauan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), siklon tropis Nyatoh muncul di belahan bumi utara (BBU) di sekitar Indonesia.
Pada saat yang sama, bibit siklon tropis 94W dan 92S terbentuk di sekitar Indonesia bagian utara dan selatan. Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, siklon tropis Nyatoh terbentuk di sekitar Pasifik barat utara Papua.
Badai tropis Nyatoh terbentuk pada pukul 07:00 WIB pada tanggal 30 November 2021. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 35 knot (65 km/jam), dan tekanan udara terendah di sekitar pusatnya mencapai 1000 hPa. Sistem menjauh dari arah barat-barat laut. Wilayah Indonesia,” jelas Guswanto, Selasa (30 November 2021), dikutip dari Kompas.com.
Guswanto mengatakan, Badai Tropis Nyatoh akan terus meningkat dalam dua hari ke depan dan menjauh dari wilayah Indonesia.
Sedangkan bibit siklon tropis 94W yang ditetapkan mulai 29 November 2021 saat ini berada di sekitar Teluk Thailand tepatnya pada 9,3 derajat lintang utara dan 101,0 derajat bujur timur.
“Sesuai analisis pada 30 November 2021, kecepatan angin maksimum di sekitar Tropical Storm Seed 94W mencapai 20 knot (37 km/jam), dan tekanan udara terendah di sekitar pusatnya mencapai 1005 hPa,” jelas Guswanto.
Guswanto mengatakan benih badai tropis 94W ini bergerak ke arah barat dan akan menjauh dari wilayah Indonesia.
“Dalam 24 jam ke depan, masih dalam kategori sedang menjadi sistem siklon tropis,” katanya.
Kemudian, benih-benih siklon tropis 92S mulai terbentuk saat ini di sekitar barat daya Samudera Hindia di Lampung, pada 7,0 derajat lintang selatan dan 102,5 derajat bujur timur.
Ketika benih siklon jenis ini terbentuk, tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1009 hPa, dan kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya mencapai 20 knot (37 km/jam).
Cyclone Seed System 92S bergerak tenggara-selatan. Adapun standar yang dapat dikatakan bahwa benih siklon telah diperkuat menjadi siklon tropis, yaitu apakah kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).
Guswanto menjelaskan, siklon tropis Nyatoh, benih badai tropis 94W dan 92S, dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Padahal, cuaca ekstrim dapat menyebabkan banjir/banjir/banjir pesisir dan longsor terutama di daerah rawan seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang, garis pantai, dll.
Daerah Berpotensi Hujan Sedang–Lebat
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Kepulauan Riau
- Lampung
- Bengkulu
- Banten
- Jawa Barat
- Sulawesi Tengah
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
- Papua Barat
Baca Juga: Banjir Bandang Garut Imbas Cuaca Buruk Jawa Barat: 4 Desa Terdampak, 100 Jiwa Mengungsi
Sumber : Kompas.com